BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan adalah suatu penelitian yang dilaksanakan secara intensif, terperinci, dan mendalam terhadap objek tertentu yang membutuhkan suatu analisa komprehensif dan menyeluruh.[1]
Desain penelitian lapangan ini adalah desain kausal, yang bertujuan untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.[2]
Penelitian ini diorientasikan untuk mengetahui sikap mahasantri terhadap perbankan syariah. Para mahasantri tersebut tersebar pada sebelas pondok pesantren yang disebutkan sebelumnya.
Selain itu, penelitian ini bisa juga dikategorikan sebagai penelitian survai yaitu “penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok”.[3]
Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan ilmiah terhadap pengambilan keputusan manajerial dan ekonomi. Pendekatan ini berangkat dari data, kemudian diproses dan dimanipulasi menjadi informasi yang berharga bagi pengambilan keputusan.[4]
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian yang kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian.[5] Menurut Ida Bagoes Mantra dan Kasto, populasi atau universe ialah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga.[6]
Dalam penelitian ini, populasinya adalah seluruh mahasiswa yang sedang nyantri (mahasantri) di berbagai pondok pesantren di Kabupaten Sleman Propinsi D.I. Yogyakarta. Diperkirakan ada 600 mahasiswa yang sedang nyantri yang tersebar pada lebih kurang 20 pondok pesantren di Kabupaten Sleman.[7]
2. Sampel
Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi[8] atau bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili karakteristik populasi yang diwakilinya.[9]
Penelitian ini mengambil sampel yang tersebar ke dalam 11 pondok pesantren yang dipilih secara acak. Sampel yang diambil tersebut berdasarkan pada populasi yang berjumlah 350 orang. Sampel diambil 50% dari masing-masing populasi yang terdapat pada 11 pondok pesantren. Adapun penyebaran sampel tersebut digambarkan sebagai berikut:
No. | Pondok Pesantren | Jumlah Santri | Sampel |
1. | PP. Sunan Pandanaran | 60 | 30 |
2. | PP. Budi Mulia | 14 | 7 |
3. | Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM)/ PP. al-Hamidi | 38 | 19 |
4. | Pondok Pesantren Universitas Islam Indonesia (PP UII) | 52 | 26 |
5. | PPSDMS “Nurul Fikri” | 32 | 16 |
6. | PP Darush Shalihat Jogjakarta | 36 | 18 |
7. | Ma’had Mahasiswi Asma Amanina | 42 | 21 |
8. | PP Mahasiswa Islamic Center Seturan | 12 | 6 |
9. | Pesantren Mahasiswa Daaru Hiraa | 12 | 6 |
10. | Pesantren Ekonomi Islam Terpadu “Daarul Falah” | 16 | 8 |
11. | PP Takwinul Muballighin | 36 | 18 |
| Jumlah Total | 350 | 175 |
Adapun jumlah sampel di atas dianggap sudah memadai karena sudah termasuk dalam batas kriteria penelitian lapangan (field research).
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel penelitian ini adalah sampling berimbang (proportional sampling), yaitu pengambilan sampel dari masing-masing kelompok yang terdapat dalam populasi yang jumlahnya disesuaikan dengan jumlah anggota subjek yang ada dalam kelompok tersebut.[10]
C. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah:
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan terhadap fenomena-fenomena yang diteliti. Dalam observasi ini, peneliti membuat pengamatan dan mengidentifikasi bidang apa yang akan menjadi obyek penelitiannya.[11] Observasi ini terbagi dua macam, yaitu 1) observasi langsung[12] dan 2) observasi tidak langsung.[13]
Dalam kaitannya dengan penelitian ini, peneliti membuat pengamatan langsung pada 11 pondok pesantren, tempat para mahasantri tersebut bermukim, yang ditentukan secara acak.
2. Kuesioner atau Angket
Kuesioner atau angket adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut.[14] Pada penelitian ini disebarkan 175 angket kepada para mahasantri di sebelas pondok pesantren di Kabupaten Sleman Propinsi D.I. Yogyakarta sesuai dengan banyaknya sampel yang ada.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode yang bertujuan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan lain sebagainya.[15] Penggunaan metode dokumentasi pada penelitian ini adalah dicari berbagai informasi tentang pondok pesantren mana saja yang terdapat mahasiswa yang sedang nyantri di dalamnya, berapa jumlah santrinya, dan bagaimana karakteristik pondok pesantren tersebut. Data-data itu diperoleh dari Kantor Departemen Agama Propinsi D.I. Yogyakarta, Kantor Depantemen Agama Kabupaten Sleman, Ketua Forum Silaturrahim Pondok Pesantren Se-Kab. Sleman (FORSIPP), beberapa pengurus pondok pesantren mahasiswa di Kabupaten Sleman, dan beberapa mahasiswa-santri di Kabupaten Sleman.
D. Instrumen Penelitian
Secara bahasa instrumen adalah alat atau perkakas.[16] Secara istilah instrumen adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.[17] Yang dimaksud dengan instrumen dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner yang berisi berbagai pertanyaan kepada responden tentang masalah yang sedang diteliti.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada tiga macam komponen untuk mengukur sikap, yaitu: 1. kognitif (cognitive); 2. afektif (affective); dan 3. konatif (conative). Komponen kognitif berupa kepercayaan (beliefs), persepsi, opini (pandangan), atau stereotipe yang dimiliki individu terhadap perbankan syariah. Komponen afektif berupa perasaan atau aspek emosional. Komponen konatif berupa kecendrungan untuk berperilaku atau melakukan tindakan.[18]
Agar diperoleh pemahaman yang jelas tentang pengembangan instrumen yang dilakukan, maka dikemukakan kisi-kisi pembuatan kuesioner seperti dalam tabel berikut:
Tabel 3. 1 Kisi-kisi Pembuatan Kuesioner Variabel Sikap
Variabel | Indikator | Item |
| · Kognitif atau Kepercayaan ü Reputasi. ü Keamanan dana yang terjamin. ü Mudah untuk dijangkau. ü Produk sesuai kebutuhan masyarakat. ü Prinsip operasional produk-produk bank syariah relevan dengan prinsip syariah ü Tingkat bagi hasil yang tinggi. ü Pelayanan yang memuaskan. ü Profesionalisme dalam melaksanakan aktifitas dalam menawarkan produk-produknya. ü Fasilitas gedung yang memadai. ü Lokasi yang strategis. | B. 1 B. 2 B. 3 B. 4 B. 5 B. 6 B. 7 B. 8 B. 9 B. 10 |
Sikap | · Afektif atau Dukungan ü Reputasi. ü Keamanan dana yang terjamin. ü Mudah untuk dijangkau. ü Produk sesuai kebutuhan masyarakat. ü Prinsip operasional produk-produk bank syariah relevan dengan prinsip syariah ü Tingkat bagi hasil yang tinggi. ü Pelayanan yang memuaskan. ü Profesionalisme dalam melaksanakan aktifitas dalam menawarkan produk-produknya. ü Fasilitas gedung yang memadai. ü Lokasi yang strategis. | C. 1 C. 2 C. 3 C. 4 C. 5 C. 6 C. 7 C. 8 C. 9 C. 10 |
| · Konatif atau Kecendrungan Bertindak ü Kemantapan menjadi nasabah bank syariah. ü Ajakan kepada rekan-rekan yang lain menjadi nasabah bank syariah. | D. 1 D. 2 |
Total Pertanyaan | | 22 |
Tabel 3. 2 Kisi-kisi Pembuatan Kuesioner Variabel Perilaku Beli Jasa Bank Syariah
Variabel | Indikator | Item |
Perilaku Beli Jasa Bank Syariah | ü Nilai transaksi perbulan ü Lama menjadi nasabah ü Jumlah rekening ü Rutinitas bertransaksi | E. 1 E. 2 E. 3 E. 4 |
Total Pertanyaan | | 4 |
Dalam pembuatan instrumen digunakan skala likert dengan menyediakan lima alternatif jawaban, yaitu: 1. Sangat Setuju (SS); 2. Setuju (S); 3. Netral (N); 4. Tidak Setuju (TS); 5. Sangat Tidak Setuju (STS).[19]
Setiap alternatif jawaban akan mendapatkan penilaian. Jawaban “sangat setuju” mendapatkan penilaian tertinggi yaitu 5, karena jawaban ini merupakan respon positif. Jawaban “setuju” merupakan respon positif kedua dan diberi nilai 4. Jawaban “netral” merupakan jawaban tengah-tengah dan diberi nilai 3. Jawaban “tidak setuju” merupakan respon negatif dan diberi nilai 2. Jawaban “sangat tidak setuju” mendapat nilai terendah yaitu 1. Pemberian skor atau nilai pada setiap alternatif jawaban dimaksudkan untuk mempermudah kriteria penilaian.
Pernyataan penilaian setiap alternatif jawaban di atas digambarkan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 3. 3 Skor Alternatif Jawaban Variabel Sikap
Variabel | Alternatif Jawaban | Positif | Negatif |
Sikap | Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Netral (N) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) | 5 4 3 2 1 | 1 2 3 4 5 |
Adapun kuesioner poin D. Perilaku Beli Jasa Bank Syariah, digunakan pilihan berganda dengan memilih salah satu jawaban A, B, C, D, dan E. Skor masing-masing pilihan adalah A = 5, B = 4, C = 3, D = 2, dan E = 1, sebagaimana penggunaan skala likert di atas.
Pernyataan penilaian setiap alternatif jawaban di atas digambarkan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 3. 4 Kisi-kisi Pembuatan Kuesioner Variabel Perilaku Beli Jasa Bank Syariah
Variabel | Alternatif Jawaban | Skor |
Perilaku Beli Jasa Bank Syariah | A B C D E | 5 4 3 2 1 |
E. Uji Instrumen Penelitian
Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket, sehingga diketahui angket tersebut valid atau layak digunakan atau tidak, maka perlu diuji terlebih dahulu instrumen yang digunakan. Uji instrumen ini terdiri atas uji validitas dan uji reliabilitas yang diolah dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Sciences) versi 14.0
Jogiyanto mengemukakan bahwa uji validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur dan kenyataan (actually) untuk melakukan tugasnya mencapai sasarannya. Pengukuran dapat dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar.[20]
Adapun uji reliabilitas menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala pengukuran). Reliabilitas memusatkan perhatian pada masalah konsistensi, sedangkan validitas lebih memperhatikan masalah ketepatan. Dengan demikian, reliabilitas mencakup dua hal utama, yaitu stabilitas ukuran dan konsistensi internal ukuran.[21]
Uji instrumen dilakukan dengan cara menyebarkan angket kepada 33 responden. Jumlah ini diambil dari kesebelas pondok pesantren yang menjadi obyek penelitian. Masing-masing pondok pesantren diambil 3 responden, sehingga sampel uji instrumen penelitian sama dengan sampel penelitian.
Setelah angket diisi dan dikembalikan, selanjutnya dibuat tabulasi data dan diolah dengan program komputer SPSS versi 14.0, adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Komponen Kognitif
Di bawah ini disajikan hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian untuk komponen kognitif
Tabel 3. 5 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kognitif
Item | Nilai Korelasi | Nilai r Tabel | Nilai Reliabilitas | Keterangan |
Kog_1 | .503 | 0,3440 | .798 | Valid & Andal |
Kog_2 | .503 | 0,3440 | .798 | Valid & Andal |
Kog_3 | .320 | 0,3440 | .817 | |
Kog_4 | .520 | 0,3440 | .796 | Valid & Andal |
Kog_5 | .501 | 0,3440 | .800 | Valid & Andal |
Kog_6 | .555 | 0,3440 | .793 | Valid & Andal |
Kog_7 | .690 | 0,3440 | .776 | Valid & Andal |
Kog_8 | .616 | 0,3440 | .785 | Valid & Andal |
Kog_9 | .329 | 0,3440 | .814 | |
Kog_10 | .437 | 0,3440 | .804 | Valid & Andal |
Sumber: Data Primer Diolah 2008
Keterangan: Kog_1 - Kog_10 adalah Kognitif
Tabel 3. 6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Kognitif dari 10 Item
Komponen Kognitif
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha | N of Items |
.815 | 10 |
Sumber: Data Primer Diolah 2008
Menurut V. Wiratna Sujarweni[22] butir pertanyaan dikatakan valid apabila nilai r hitung (nilai korelasi) > r tabel. Nilai r tabel diperoleh melalui tabel r product moment pearson df (degree of freedom) = n-2, jadi df = 33-2 = 31, maka r tabel = 0,3440.[23]
Dengan demikian, semua instrumen atau item pertanyaan tentang kognitif adalah valid kecuali poin 3 dan 9 (kog_3 dan kog_9) karena nilai r tabel kedua item tersebut lebih kecil dari r hitung (nilai korelasi). Selanjutnya, kedua item tersebut akan dibuang atau tidak dipakai lagi.
Adapun butir pertanyaan dikatakan reliabel apabila nilai reliabilitas atau Alpha Cronbach > 0,60.[24] Dengan demikian, semua butir pertanyaan di atas adalah reliabel.
2. Uji Validitas dan Reliabilitas Komponen Afektif
Di bawah ini disajikan hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian untuk komponen afektif
Tabel 3. 7 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Afektif
Item | Nilai Korelasi | Nilai r Tabel | Nilai Reliabilitas | Keterangan |
Af_1 | .599 | 0,3440 | .843 | Valid & Andal |
Af_2 | .579 | 0,3440 | .845 | Valid & Andal |
Af_3 | .636 | 0,3440 | .840 | Valid & Andal |
Af_4 | .714 | 0,3440 | .834 | Valid & Andal |
Af_5 | .485 | 0,3440 | .853 | Valid & Andal |
Af_6 | .568 | 0,3440 | .846 | Valid & Andal |
Af_7 | .450 | 0,3440 | .855 | Valid & Andal |
Af_8 | .502 | 0,3440 | .852 | Valid & Andal |
Af_9 | .607 | 0,3440 | .842 | Valid & Andal |
Af_10 | .534 | 0,3440 | .849 | Valid & Andal |
Sumber: Data Primer Diolah 2008
Keterangan: Af_1 - Af_10 adalah Afeksi
Tabel 3. 8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Afektif dari 10 Item
Komponen Afeksi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha | N of Items |
.859 | 10 |
Dari uji validitas dan reliabilitas instrumen afektif di atas diketahui bahwa semua nilai r hitung (nilai korelasi) > nilai r tabel, sehingga semua item pertanyaan dianggap valid. Demikian pula dengan nilai reliabilitas atau Alpha Cronbach > 0,60, sehingga semua item pertanyaan dianggap reliabel.
3. Uji Validitas dan Reliabilitas Komponen Konatif
Tabel 3. 9 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Konatif
| Nilai Korelasi | Nilai r Tabel | Nilai Reliabilitas | Keterangan |
Kon_1 | .597 | 0,3440 | .(a) | Valid & Andal |
Kon_2 | .597 | 0,3440 | .(a) | Valid & Andal |
a The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
Sumber: Data Primer Diolah 2008
Keterangan: Kon_1 - Kon_2 adalah Konatif
Tabel 3. 10 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Konatif dari 10 Item
Komponen Konatif
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha | N of Items |
.747 | 2 |
Sumber: Data Primer Diolah 2008
Dari uji validitas dan reliabilitas instrumen afektif di atas diketahui bahwa semua nilai r hitung (nilai korelasi) > nilai r tabel, sehingga semua item pertanyaan dianggap valid. Demikian pula dengan nilai reliabilitas atau Alpha Cronbach > 0,60, sehingga semua item pertanyaan dianggap reliabel.
4. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Perilaku Beli Jasa Bank Syariah
Tabel 3. 11 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Perilaku Beli Jasa Bank Syariah
Item | Nilai Korelasi | Nilai r Tabel | Nilai Reliabilitas | Keterangan |
Butir_1 | .749 | 0,3440 | .865 | Valid & Andal |
Butir_2 | .899 | 0,3440 | .771 | Valid & Andal |
Butir_3 | .840 | 0,3440 | .857 | Valid & Andal |
Butir_4 | .859 | 0,3440 | .864 | Valid & Andal |
Sumber: Data Primer Diolah 2008
Keterangan: Butir_1 – Butir_4 adalah butir pertanyaan pada Perilaku Beli Jasa Bank Syariah
Tabel 3. 12 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Perilaku Beli Jasa Bank Syariah
Perilaku Beli Jasa Bank Syariah
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha | N of Items |
.876 | 4 |
Sumber: Data Primer Diolah 2008
Dari uji validitas dan reliabilitas instrumen konatif di atas diketahui bahwa semua nilai r hitung (nilai korelasi) > nilai r tabel, sehingga semua item pertanyaan dianggap valid. Demikian pula dengan nilai reliabilitas atau Alpha Cronbach > 0,60, sehingga semua item pertanyaan dianggap reliabel. Setelah semua item pertanyaan diuji dan dianggap valid dan reliabel, maka kuesioner pun dibagikan kembali kepada para responden.
F. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran tentang responden yang diambil dari angket. Analisis deskriptif dilakukan dengan mengklasifikasikan responden berdasarkan jawaban responden, sehingga data yang diperoleh dari angket disajikan dalam bentuk tabel prosentase atau dalam bentuk grafik yang merupakan gambaran tentang data umum responden
2. Analisis Regresi
Regresi adalah alat analisis statistik yang berguna untuk mempelajari arah dan besarnya pengaruh dari satu atau lebih variabel (disebut variabel independen) terhadap satu atau lebih variabel lain (disebut variabel dependen). Regresi yang mengandung satu variabel disebut regresi sederhana (simple regression), sedangkan jika variabel independennya lebih dari satu disebut regresi berganda (multiple regression).[25]
Tugas pokok dari analisis regeresi ini adalah a. mencari korelasi antara kriterium[26] dengan prediktor;[27] b. menguji apakah korelasi itu signifikan atau tidak; c. mencari persamaan garis regresinya; dan d. menemukan sumbangan relatif antara sesama prediktor, jika prediktor lebih dari satu. [28]
Adapun penelitian ini menggunakan analisis regresi linear sederhana untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh sikap mahasiswa-santri terhadap perbankan syariah. Bentuk umum persamaan linear sederhana yang menunjukkan dua variabel, yaitu variabel X sebagai variabel independen (variabel yang diketahui) dan variabel Y sebagai variabel dependen (variabel yang diramalkan), adalah:[29]
Y = a + bX
yang menunjukkan bahwa:
Y = variabel dependen.
a = intersep (titik potong kurva terhadap sumbu Y).
b = kemiringan (slope) kurva linear.
X = variabel independen.
Jika simbol di atas diturunkan ke penelitian ini, berarti:
Y = perilaku atau tindakan
X = sikap
Persamaan di atas dapat digunakan untuk menaksir nilai Y jika nilai a, b, dan X diketahui. Nilai a pada persamaan di atas merupakan nilai Y yang dipotong oleh kurva linear pada sumbu vertikal Y. Dengan kata lain, a adalah nilai Y jika X = 0. Nilai b adalah kemiringan (slope) kurva linear yang menunjukkan besarnya perubahan nilai Y sebagai akibat dari perubahan setiap unit nilai X. besarnya a dan b konstan sepanjang kurva linear.[30]
Persamaan ini merupakan model matematis deterministik (deterministic mathematical model), sebab apabila nilai variabel X diketahui, maka nilai variabel Y dapat ditentukan tanpa mengandung faktor kesalahan (error).[31]
Menurut Pangestu Subagyo dan Djarwanto Ps, di dalam persamaan linear, hubungan antara dua variabel bila digambarkan secara grafis (dengan scatter diagram), semua nilai X dan Y yang sesuai dengan persamaan di atas akan jatuh pada suatu garis lurus (straight line). Garis tersebut dinamakan garis regresi (regression line).[32]
[1]Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), h. 11
[2]Husein Umar, Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT. Gramedia, 2002), h. 105.
[3]Masri Singarimbun, Metode dan Proses Penelitian, dalam Metode Penelitian Survai, (Jakarta: LP3ES, 1989), h.3. Lihat juga Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h.312.
[4]Mudrajat Kuncoro, Metode Kuantitatif: Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi, (Yogyakarta: UPP STIM YKPM, 2007), h. 1.
[5]Mudrajat Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 2003), h. 103
[6]Ida Bagoes Mantra dan Kasto, “Penentuan Sampel”, dalam Metode Penelitian Survai, (Jakarta: PT Pustaka LP3ES Indonesia, 1995), h. 152.
[7]Penulis pernah wawancara ke Depag DIY dan Depag Kabupaten Sleman pada bulan Februari 2008 untuk menanyakan jumlah pondok pesantren di Kabupaten Sleman yang ditempati para mahasiswa, atau pondok pesantren yang terdapat mahasiswa yang nyantri di dalamnya, tetapi tidak satupun informan yang mengetahui persis jumlah pondok pesantren yang dimaksud. Bahkan, salah seorang informan, pegawai Depag Kabupaten Sleman bagian Pondok Pesantren, mempersilahkan penulis untuk terjun langsung ke lapangan untuk mengetahui hal tersebut. Tentu hal ini menyulitkan penulis karena tidak mungkin penulis datang ke 119 pondok pesantren di Kabupaten Sleman untuk mengetahui apakah pondok tersebut ada mahasiswanya atau tidak. Penentuan 600 mahasiswa yang tersebar pada lebih kurang 20 pondok pesantren adalah perkiraan penulis sendiri berdasarkan berbagai sumber. Sumber itu di antaranya adalah hasil wawancara dengan ketua FORSIPP, K. Halimi Muslim, S.Pd.I. pada bulan Februari 2008, di kediamannya PP. Jailani, Pendeman, Trimulyo, Kabupaten Sleman. Sebelumnya, penulis juga wawancara dengan beberapa pengurus pondok pesantren dan beberapa mahasiswa-santri di Kabupaten Sleman ketika penulis mengikuti “Training Manajemen Pesantren Masa Depan Berbasis Teknologi Informasi” pada tanggal 22-23 Desember 2007 di PP. Roudhotush-Shibyan Kabupaten Sleman dan di MMTC (Multi Media Training Centre).
[8]Mudrajat Kuncoro. loc.cit.
[9] Ibid. h. 107.
[10]Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 129.
[11]Suparmoko, Metode Penelitian Praktis, (Yogyakarta: BPFE, 1999), h. 9
[12]Observasi langsung yaitu si peneliti secara langsung mengamati apa yang ingin diperoleh sebagai data.
[13]Observasi tidak langsung yaitu si peneliti menggunakan dokumentasi visual seperti foto, slides, film, video-tape, dll. A. Adi Sukada, Metoda Observasi, dalam Dimensi Metodologis Dalam Penelitian Sosial, (Surabaya: Usaha Nasional, 1992), h.127. Lihat juga Husein Umar, op.cit., h. 116.
[14]Husein Umar, Ibid., h. 114. Lihat juga Suharsimi Arikunto, Manajemen …, op.cit., h. 135-136.
[15]Suharsimi Arikunto, Prosedur …, op.cit., h. 202.
[16]W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1986), h. 383. Alex, Kamus Ilmiah Populer Internasional, (Surabaya: Alfa, t.th.), h.171.
[17]Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alvabeta, 2003), h.97.
[18]Saifuddin Azwar, Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya, (Yogyakarta: Liberty, 1988), h. 17-18.
[19]Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta, 2000), h. 74.
[20]Jogiyanto, Metodologi Penelitian Bisnis, Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman, (Yogyakarta: BPFE, 2004), h. 120.
[21]Mudrajat Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi: Bagaimana Meneliti & Menulis Tesis?, (Jakarta: Erlangga, 2003), h. 154.
[22]V. Wiratna Sujarweni, Belajar Mudah SPSS untuk Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi & Umum, (Yogyakarta: Global media Informasi, 2008), h. 193.
[23]Nilai r tabel 0,3440 diambil dari Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2004), h. 68. Penulis menemukan beberapa perbedaan nilai r tabel dari beberapa referensi. Nilai r tabel untuk 33 responden (n) dari beberapa referensi tersebut di antaranya 0, 296 dan 0,3.
[24]V. Wiratna Sujarweni, op.cit., h. 194.
[25]Yuni Prihadi Utomo, Eksplorasi Data dan Analisis Regresi dengan SPSS, (Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2007), h. 147.
[26]Variabel yang diramalkan.
[27]Variabel yang digunakan untuk meramalkan.
[28]Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, (Yogyakarta: Andi, 2004), h. 2.
[29]Algifari, Analisis Regresi: Teori, Kasus, dan Solusi, (Yogyakarta: BPFE UGM, 2000), h. 9. Pangestu Subagyo dan Djarwanto Ps., Statistika Induktif, (Yogyakarta: BPFE UGM, 2005), h. 256.
[30]Algifari, op.cit., h. 9-10.
[31]Ibid., h. 10.
[32]Pangestu Subagyo dan Djarwanto Ps., loc.cit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar