PELATIHAN, KURSUS, DAN KONSULTASI

LEMBAGA STUDI UMAT NURUL IMAN (eL-SUNI), YOGYAKARTA
"Mantapkan Iman dengan Ilmu Pengetahuan"

Alamat: Jl. Besi-jangkang, KM 3,5, Belakang Puskesmas Ngemplak 2, Banglen, Widodomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta, di Samping Penjahit Sri Rejeki (a.n. Muhammad Rais Ramli, M.S.I., M.S.I. Telp./WA/Telegram: 0815-7885-6972; PIN BB: D02A5AB9; E-Mail: Mrais17@yahoo.com; YM: Mrais17).

PELATIHAN & KURSUS
* PELATIHAN TATA CARA SHOLAT LENGKAP
(Thaharoh [Ugensi Thoharoh, Macam-macam Najis dan Cara Membersihkannya, Zat/benda yang digunakan untuk Thoharoh, Adab Buang hajat, Sunnah-sunnah Fitroh, Wudhu, Mengusap Khuf, Mandi, Tayammum, Fiqh Haid, Nifas, dan Istihadhoh] Gerakan Sholat, Bacaan Sholat, Makna & Rahasia Kandungan Sholat).

* PELATIHAN PERAWATAN JENAZAH LENGKAP
(Merawat Orang Sakit, Sakaratul Maut, Memandikan, Mengkafani, Men-sholatkan, Menguburkan, Takziah, Siksa Kubur, dan Amaliyah yang bermanfaat bagi jenazah yang disepakati ulama).

* PELATIHAN RETORIKA DAKWAH (TEKNIK PIDATO/ CERAMAH & KHUTBAH).
(Fiqh Dakwah, Fiqh Khutbah Jumat, dan Retorika).

* KURSUS BAHASA ARAB
(Nahwu, Shorof, Tashrif, Kajian Bahasa Arab al-Quran [KaBAr-Qu] Muhadatsah Fushah [Percakapan Bahasa Arab Standar], dan Terjemah Arab-Indonesia)

* KURSUS TARJAMAH AL-QUR'AN PER KATA

* PELATIHAN SEHARI (ONE DAY TRAINING) METODE MUDAH MENGUASAI KOSA KATA AL-QURAN (DENGAN TARGET MENGUASAI 50% AL-QURAN).

* KURSUS ULUMUL QUR'AN
* KURSUS ULUMUL HADIS
* KURSUS USHUL FIQH
* KURSUS FIQH ZAKAT
* KURSUS FIQH PUASA
* KURSUS FIQH MU'AMALAH
* KURSUS FIQH EKONOMI ISLAM

* MENYALURKAN WAKAF KAMUS SAKU AL-QURAN UNTUK PERPUSTAKAAN PONDOK PESANTREN, MADRASAH, DAN LEMBAGA PENDIDIKAN LAINNYA YANG MEMBUTUHKAN. BAGI PARA DERMAWAN YANG INGIN MENJADI SPONSOR WAKAF KAMUS AL-QURAN, DAPAT MENGHUBUNGI PENULIS PADA CONTACT DI ATAS.

*eL-SUNI menerima infak atau sponsorship untuk Dakwah dan Bakti Sosial di Desa-desa terpencil untuk wilayah Propinsi D.I. Yogyakarta dan Propinsi Jawa Tengah. Untuk setiap Dakwah dan Bakti sosial dilakukan selama 3 hari, 2 malam. Adapun kegiatan-kegiatan dakwah dan bakti sosial di desa-desa terpencil selama 3 hari dan 2 malam tersebut adalah
= Bazar Sembako Murah
= Pembagian Pakaian Layak Pakai
= Penyuluhan Pertanian/Perkebunan (menyesuaikan kondisi desa sasaran dakwah dan bakti sosial)
= Pengajian Akbar (target minimal 300 peserta)
= Pelatihan perawatan jezanah (target 100 peserta)
= Pelatihan tatacara cara thaharah dan tatacara shalat (target 100 peserta)
= Pelatihan Metode Mudah Menguasai Kosa Kata al-Quran
= Pelatihan guru Taman Kanak-kanak al-Quran dan Taman Pendidika al-Quran (target 50 peserta)
= Lomba-lomba untuk taman kanak-kanak al-Qur'an dan Taman Pendidikan al-Quran (target 100 peserta)
= dan berbagai kegiatan-kegiatan lain sesuai usulan warga sasaran kegiatan dan usulan donatur dan sporsorship.

NB= Banyaknya kegiatan dalam sekali kegiatan dakwah dan bakti sosial disesuaikan dengan dana yang tersedia.

* Dalam melaksanakan kegiatan dakwah dan bakti sosial, eL-SUNI bekerjasama dengan lembaga-lembaga lain sesuai dengan kebutuhan.

* Dana kegiatan dapat disalurkan ke nomor rekening,
0220830510, Bank BNI Syariah Cabang Yogyakarta, a.n. Muhammad Rais

KONSULTASI SKRIPSI & TESIS UNTUK SEMUA ILMU SOSIAL DAN ILMU AGAMA ISLAM

Kamis, 16 September 2010

Sikap Maha-santri Kabupaten Sleman Yogyakarta terhadap Perbankan Syariah (Tesis UIN Jogja) Bab IV


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.    Analisis Deskriptif
Teknik analisis deskriptif berdasarkan pada hasil yang diberikan mahasiswa-santri pada angket. Analisis ini dilakukan agar diketahui karakteristik mahasiswa-santri di Kabupaten Sleman berdasarkan, asal PT, angkatan, jurusan, pondok pesantren, jenis kelamin, pendidikan terakhir, usia, pekerjaan selain menjadi mahasiswa, penghasilan/ uang saku per bulan, dan, pengeluaran per bulan. Agar mudah diketahui proporsi jumlah responden tersebut, maka data dari angket disajikan dalam bentuk tabel dan diagram lingkaran.
Adapun hasil olah data angket tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Frekwensi Data Secara Keseluruhan
Berdasarkan data secara keseluruhan, karakteristik mahasiswa-santri di Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:
      Tabel  4. 1 Frekwensi Data Secara Keseluruhan


Asal PT
Angkatan
Jurusan
Pondok Pesantren
Jenis Kelamin
Pendidikan Terakhir
N
Valid
175
135
175
175
175
163


Missing
0
40
0
0
0
12













Usia
Pekerjaan selain menjadi mahasiswa
Penghasilan / Uang saku per bulan
Pengeluaran per bulan
175
69
172
175
0
106
3
0
Sumber: Data Primer Diolah 2008
Berdasarkan tabel 4.1 di atas diketahui bahwa semua data tentang asal Perguruan Tinggi, Jurusan, Pondok Pesantren, Jenis Kelamin, Usia, dan Pengeluaran Per Bulan sebanyak 175 adalah valid dan tidak ada data yang missing. Data tentang Angkatan terdapat 135 yang valid dan 40 yang missing atau tidak diisi oleh responden. Data tentang Pendidikan Terakhir sebanyak 163 yang valid dan 12 yang missing. Data tentang Pekerjaan Selain Menjadi Mahasiswa sebanyak 69 dan yang missing 106. Hal ini terjadi karena kebanyakan mahasiswa tidak mempunyai pekerjaan sampingan. Biaya hidup sehari-hari mengandalkan kiriman dari orang tua atau wali. Adapun data tentang Penghasilan atau Uang Saku Per Bulan sebanyak 172 yang valid dan 3 yang missing.
2.      Asal Perguruan Tinggi
Adapun deskripsi tentang berbagai asal perguruan tinggi mahasiswa-santri Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:
Tabel  4. 2 Data Asal Perguruan Tinggi
                                                                             Asal PT

Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid

20
11.4
11.4
11.4

AKPRIND
1
.6
.6
12.0

AMIKOM
5
2.9
2.9
14.9

IKAHA Tebuireng
1
.6
.6
15.4

INKAFA M.S.
1
.6
.6
16.0

IPD
1
.6
.6
16.6

PUTM
11
6.3
6.3
22.9

SANATA DARMA (sadar)
1
.6
.6
23.4

STIE PARI
1
.6
.6
24.0

STEI IBS
1
.6
.6
24.6

STIE YKPN
1
.6
.6
25.1

STIKES 'Aisyiyah
1
.6
.6
25.7

STT Nuklir Batan
1
.6
.6
26.3

UGM
59
33.7
33.7
60.0

UII
27
15.4
15.4
75.4

UIN SUKA
20
11.4
11.4
86.9

UIN Syahid JKT
1
.6
.6
87.4

UMY
1
.6
.6
88.0

UNCOK
3
1.7
1.7
89.7

UNISMA
1
.6
.6
90.3

UNJA
1
.6
.6
90.9

UNY
15
8.6
8.6
99.4

UPN Veteran
1
.6
.6
100.0

Total
175
100.0
100.0

Sumber: Data Primer Diolah 2008

            Berdasarkan tabel 4. 2 di atas diketahui bahwa 5 responden terbanyak berasal dari UGM yaitu sebanyak 59 orang dengan prosentase 33,7%, disusul dari Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta sebanyak 27 orang dengan prosentase 15,4%, UIN Sunan Kalijaga 20 orang dengan prosentase 11,4%, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) 15 orang dengan prosentasi 8,6%, dan kemudian disusul oleh Perguruan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) sebanyak 11 orang dengan prosentase 6,3%. Terdapat 20 responden dengan prosentase 11,4% tidak menuliskan asal perguruan tingginya.
            Banyaknya responden dari UGM, UII, UIN, dan UNY dinilai wajar karena keempat perguruan tinggi tersebut merupakan perguruan tinggi terbesar di Yogyakarta. Banyaknya mahasiswa muslim pada keempat perguruan tinggi tersebut berpengaruh kepada banyaknya jumlah mahasiswa-santri yang belajar di pondok-pondok mahasiswa, termasuk pondok mahasiswa yang menjadi obyek penelitian ini. Berdasarkan observasi pun, baik langsung maupun tidak langsung, mayoritas mahasiswa-santri berasal dari keempat perguruan tinggi di atas.
            Adapun diagram tentang asal perguruan tinggi adalah sebagai berikut:
Diagram 4. 1 Asal Perguruan Tinggi
3.      Angkatan
Adapun deskripsi tentang berbagai angkatan mahasiswa-santri Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:

      Tabel  4. 3 Data Angkatan
                                                                     Angkatan

Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
1998
1
.6
.7
.7

2000
3
1.7
2.2
3.0

2001
4
2.3
3.0
5.9

2002
3
1.7
2.2
8.1

2003
8
4.6
5.9
14.1

2004
10
5.7
7.4
21.5

2005
20
11.4
14.8
36.3

2006
42
24.0
31.1
67.4

2007
31
17.7
23.0
90.4

2008
13
7.4
9.6
100.0

Total
135
77.1
100.0

Missing
System
40
22.9


Total
175
100.0


Sumber: Data Primer Diolah 2008
                                                                                         
            Berdasarkan tabel 4. 3 di atas diketahui bahwa 5 responden terbanyak berasal dari angkatan 2006 (tahun ke-3 atau semester ke-5) yaitu 42 orang dengan prosentase 24%, disusul angkatan 2007 (tahun ke-2 atau semester ke-3) sebanyak 31 orang dengan prosentase 17,7%, angkatan 2005 (tahun ke-4 atau semester ke-7) sebanyak 20 orang dengan prosentase 11,4%, angkatan 2008 (tahun ke-1 atau semester ke-1) sebanyak 13 orang dengan prosentase 7,4%, dan disusul oleh angkatan 2004 (tahun ke-5 atau semester ke-9) sebanyak 10 orang dengan prosentase 5,7%. Terdapat 40 orang dengan prosentase 22,9% yang tidak menuliskan angkatannya.
            Dari data tentang angkatan mahasiswa-santri di atas, hampir setengah dari responden yaitu 73 orang dengan prosentase 41,7% merupakan mahasiswa yang masih relatif baru studi di kampus.
            Adapun diagram tentang angkatan mahasiswa-santri di Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:
Diagram 4. 2 Angkatan

4.      Jurusan
Adapun informasi tentang berbagai jurusan mahasiswa-santri Kabupaten Sleman dapat diketahui pada tabel berikut:
      Tabel  4. 4 Data Jurusan
                                                                                   Jurusan

Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid

36
20.6
20.6
20.6

AA
1
.6
.6
21.1

Akuntansi
5
2.9
2.9
24.0

Biologi
3
1.7
1.7
25.7

BKI
1
.6
.6
26.3

BSA
3
1.7
1.7
28.0

Budidaya Pertanian
1
.6
.6
28.6

Ekonomi Islam
4
2.3
2.3
30.9

Elektromekanik
1
.6
.6
31.4

Farmasi
1
.6
.6
32.0

Filsafat
1
.6
.6
32.6

Fisika
4
2.3
2.3
34.9

Fisipol
1
.6
.6
35.4

Gizi
1
.6
.6
36.0

Gizi Kesehatan
2
1.1
1.1
37.1

Hukum
4
2.3
2.3
39.4

Hukum Islam
3
1.7
1.7
41.1

IAN
2
1.1
1.1
42.3

Ilmu Budaya
1
.6
.6
42.9

Ilmu Hukum
3
1.7
1.7
44.6

Ilmu Pemerintahan
2
1.1
1.1
45.7

Ind. Peternakan
1
.6
.6
46.3

Keperawatan
2
1.1
1.1
47.4

Keuangan Islam
1
.6
.6
48.0

KH
5
2.9
2.9
50.9

Kimia
2
1.1
1.1
52.0

Komunikasi
3
1.7
1.7
53.7

KU
2
1.1
1.1
54.9

M. Dakwah
2
1.1
1.1
56.0

M. Pendidikan
1
.6
.6
56.6

M. Perhotelan
1
.6
.6
57.1

Manajemen
3
1.7
1.7
58.9

P. Biologi
1
.6
.6
59.4

P. Dokter
1
.6
.6
60.0

P. Ekonomi
1
.6
.6
60.6

P. IPA
1
.6
.6
61.1

P. Kimia
4
2.3
2.3
63.4

P. Matematika
1
.6
.6
64.0

P. T. Elektronika
1
.6
.6
64.6

PAI
5
2.9
2.9
67.4

PB. Jerman
1
.6
.6
68.0

PBA
2
1.1
1.1
69.1

Pend. Biologi
1
.6
.6
69.7

Peng. Masyarakat Islam
1
.6
.6
70.3

Perminyakan
1
.6
.6
70.9

PKnH
1
.6
.6
71.4

Psikologi
8
4.6
4.6
76.0

PT
1
.6
.6
76.6

SAB
1
.6
.6
77.1

Sastra Arab
3
1.7
1.7
78.9

SE. Pertanian
1
.6
.6
79.4

SI
3
1.7
1.7
81.1

SIEI
1
.6
.6
81.7

Statistika
1
.6
.6
82.3

Syari'ah
8
4.6
4.6
86.9

Syariah
1
.6
.6
87.4

T. Elektro
4
2.3
2.3
89.7

T. Informatika
1
.6
.6
90.3

T. Kimia
1
.6
.6
90.9

T. Mesin
2
1.1
1.1
92.0

T. Sipil
1
.6
.6
92.6

Tarbiyah
2
1.1
1.1
93.7

Tarjih
1
.6
.6
94.3

Teknik Industri
1
.6
.6
94.9

TH
1
.6
.6
95.4

TI
4
2.3
2.3
97.7

TIP
2
1.1
1.1
98.9

TN
1
.6
.6
99.4

Ushuluddin T.H.
1
.6
.6
100.0

Total
175
100.0
100.0

Sumber: Data Primer Diolah 2008

            Berdasarkan tabel 4. 4 di atas diketahui bahwa asal jurusan responden sangat beragam. Beberapa di antaranya hanya menuliskan nama fakultasnya, bukan nama jurusan seperti Fakultas Syariah, Fisipol, dan Fakultas Tarbiyah. Data di atas dituliskan sesuai dengan apa yang tertulis pada angket. Mayoritas responden berasal dari Fakultas Syariah dan Fakultas Psikologi.
            Adapun diagram tentang jurusan mahasiswa-santri Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:



Diagram 4. 3 Jurusan


5.      Asal Pondok Pesantren
Adapun deskripsi tentang berbagai asal pondok pesantren mahasiswa-santri Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:
      Tabel  4. 5 Data Asal Pondok Pesantren
                                                                      Pondok Pesantren

Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Asma Amanina
21
12.0
12.0
12.0

UII
26
14.9
14.9
26.9

Takwinul Muballighin
18
10.3
10.3
37.1

Darul Falah
8
4.6
4.6
41.7

ICS
6
3.4
3.4
45.1

Daaru Hiraa
6
3.4
3.4
48.6

Darush Sholihat
18
10.3
10.3
58.9

PUTM/ Al Hamidi
19
10.9
10.9
69.7

PPSDMS NR
16
9.1
9.1
78.9

Sunan Pandanaran
30
17.1
17.1
96.0

Budi Mulia
7
4.0
4.0
100.0

Total
175
100.0
100.0








Sumber: Data Primer Diolah 2008

Berdasarkan tabel 4. 5 di atas diketahui bahwa 5 responden terbanyak berasal dari PP Sunan Pandanaran yaitu sebanyak 30 orang dengan prosentase 17,1%, disusul dari PP Universitas Islam Indonesia (UII) sebanyak 26 orang dengan prosentase 14,9%, PP Asma Amanina sebanyak 21 orang dengan prosentase 12%,  Perguruan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) atau PP al-Hamidi sebanyak 19 orang dengan prosentase 10,9%, PP Darush Shalihat dan PP Takwinul Muballighin masing-masing sebanyak 18 orang dengan prosentase 10,3%. Adapun pondok pesantren yang paling sedikit santrinya yang dijadikan sampel penelitian adalah Islamic Center Seturan dan Daaru Hiraa yaitu masing-masing 6 orang dengan prosentase 3,4%. Banyaknya responden dari berbagai pondok pesantren tersebut sesuai proporsi masing-masing yang ditentukan sebelumnya.
            Adapun diagram tentang asal pondok pesantren mahasiswa-santri Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:







Diagram 4. 4 Asal Pondok Pesantren

6.      Jenis Kelamin
Adapun deskripsi tentang jenis kelamin mahasiswa-santri Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:
      Tabel  4. 6 Data Jenis Kelamin
                                                                  Jenis Kelamin

Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Laki-laki
121
69.1
69.1
69.1

Perempuan
54
30.9
30.9
100.0

Total
175
100.0
100.0








Sumber: Data Primer Diolah 2008

Berdasarkan tabel 4. 6 di atas diketahui bahwa responden terbesar berjenis kelamin laki-laki yaitu 121 orang dengan prosentase 69,1%, sedangkan responden perempuan sebanyak 54 orang dengan prosentase 30,9%. Sedikitnya responden perempuan pada penelitian ini dikarenakan hanya dua pondok pesantren mahasiswi (khusus putri) yang menjadi obyek penelitian. Secara keseluruhan pun, jumlah pondok pesantren mahasiswi di Kabupaten Sleman lebih sedikit dibandingkan pondok pesantren mahasiswa (khusus putra).
            Adapun diagram tentang jenis kelamin mahasiswa-santri Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:
Diagram 4. 5 Jenis Kelamin





7.      Pendidikan Terakhir (Sedang Ditempuh)
Adapun deskripsi tentang pendidikan terakhir yang sedang ditempuh mahasiswa-santri Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:
      Tabel  4. 7 Data Pendidikan Terakhir
                                        Pendidikan Terakhir (Sedang Ditempuh)

Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
D-3
9
5.1
5.5
5.5

S-1
151
86.3
92.6
98.2

S-2
3
1.7
1.8
100.0

Total
163
93.1
100.0

Missing
System
12
6.9


Total
175
100.0


Sumber: Data Primer Diolah 2008

Berdasarkan tabel  4. 7 di atas diketahui bahwa pendidikan responden terdiri D-3 sebanyak 9 orang dengan prosentase 5,1 %, S-1 sebanyak 151 orang dengan prosentase 86,3%, dan S-2 3 orang dengan prosentase 1,7 %. Terdapat 12 responden dengan prosentase 6,9% yang tidak menuliskan data pendidikan terakhirnya. Dengan demikian. responden yang mendominasi penelitian ini adalah mahasiswa S-1.
Adapun diagram tentang pendidikan terakhir (sedang ditempuh) mahasiswa-santri Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:





Diagram 4. 6 Pendidikan Terakhir (Sedang Ditempuh)

8.      Usia
Adapun deskripsi tentang usia mahasiswa-santri Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:
      Tabel  4. 8 Data Tentang Usia
                                                                            Usia

Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
<17 Tahun
1
.6
.6
.6

18-22 Tahun
124
70.9
70.9
71.4

23-27 Tahun
43
24.6
24.6
96.0

28-32 Tahun
7
4.0
4.0
100.0

Total
175
100.0
100.0

Sumber: Data Primer Diolah 2008

Berdasarkan tabel 4. 8 di atas diketahui bahwa responden terbanyak berusia 18-22 tahun dengan jumlah 124 orang dengan prosentase 70,9%, sedangkan responden yang paling sedikit berusia kurang dari 17 tahun sebanyak 1 orang dengan prosentanse 0,6%.   
Adapun diagram tentang usia mahasiswa-santri Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:
Diagram 4. 7 Usia



9.      Pekerjaan Selain Menjadi Mahasiswa
Adapun deskripsi tentang pekerjaan selain menjadi mahasiswa para mahasiswa-santri Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:



Tabel  4. 9 Data Pekerjaan Selain Menjadi Mahasiswa

                                                     Pekerjaan selain menjadi mahasiswa

Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Wiraswasta
11
6.3
15.9
15.9

PNS
1
.6
1.4
17.4

Ibu Rumah Tangga
2
1.1
2.9
20.3

Karyawan Swasta
4
2.3
5.8
26.1

Profesi
21
12.0
30.4
56.5

Lainnya
30
17.1
43.5
100.0

Total
69
39.4
100.0

Missing
System
106
60.6


Total
175
100.0


Sumber: Data Primer Diolah 2008

Berdasarkan tabel 4. 9 di atas diketahui bahwa terdapat 106 responden dengan prosentase 60,6% yang tidak menuliskan pekerjaannya selain menjadi mahasiswa atau tidak mempunyai pekerjaan lain selain menjadi mahasiswa. Terdapat 30 responden dengan prosentase 17,1% yang mempunyai pekerjaan lain-lain selain yang disebutkan di angket, terdapat 21 responden dengan prosentase 12% yang mempunyai pekerjaan sebagai profesi. Prosentase terkecil pekerjaan responden adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu 0,6% atau 1 orang.
Adapun diagram tentang pekerjaan selain menjadi mahasiswa para mahasiswa-santri Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:




Diagram 4. 8 Pekerjaan Selain Menjadi Mahasiswa
                                                                                       
10.        Penghasilan Atau Uang Saku Per Bulan
Adapun deskripsi tentang penghasilan atau uang saku per bulan mahasiswa-santri Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:
Tabel  4. 10 Data Penghasilan Atau Uang Saku Per Bulan
                                                      Penghasilan / Uang Saku Per Bulan

Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
< Rp. 150.000,-
10
5.7
5.8
5.8

Rp. 150.001,-  s.d. Rp. 300.000,-
45
25.7
26.2
32.0

Rp. 300.001,-  s.d. Rp. 450.000,-
37
21.1
21.5
53.5

Rp. 450.001,-  s.d. Rp. 600.000,-
51
29.1
29.7
83.1

Rp. 600.001,-  s.d. Rp. 750.000,-
13
7.4
7.6
90.7

Rp. 750.001,-  s.d. Rp. 900.000,-
7
4.0
4.1
94.8

Rp. 900.001,-  s.d. Rp. 1.050.000,-
2
1.1
1.2
95.9

Rp. 1.050.001,-  s.d. ke atas
7
4.0
4.1
100.0

Total
172
98.3
100.0

Missing
System
3
1.7


Total
175
100.0


Sumber: Data Primer Diolah 2008

Berdasarkan tabel  4. 10 di atas diketahui bahwa mayoritas responden yaitu 51 orang dengan prosentase 29,1% mempunyai penghasilan atau uang saku sebanyak Rp 450.001,- s.d. Rp 600.000,-/bulan, selanjutnya 45 responden dengan prosentase 25,7% yang mempunyai penghasilan atau uang saku sebanyak Rp 150.001, s.d. Rp Rp 300.000,-/bulan, 37 responden dengan prosentase 21,1% yang mempunyai penghasilan Rp. 300.001,- s.d. Rp. 450.000,-/bulan. Responden yang mempunyai penghasilan atau uang saku terbanyak dengan nominal Rp. 1.050.001,-  s.d. ke atas adalah 7 orang dengan prosentase 4%, sedangkan responden yang mempunyai penghasilan atau uang saku terkecil dengan nominal kurang dari Rp 150.000,- adalah 10 orang dengan prosentase 5,7%.
Berdasarkan data di atas, mahasiswa-santri yang mempunyai penghasilan atau uang saku di atas Rp 450.000,- dimungkinkan untuk menabung sebagian penghasilan atau uang sakunya per bulan.
Adapun diagram tentang penghasilan atau uang saku perbulan mahasiswa-santri Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:


Diagram 4. 9 Penghasilan/ Uang Saku Perbulan
 

11.  Pengeluaran Per Bulan
Adapun deskripsi tentang pengeluaran per bulan mahasiswa-santri Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:
Tabel  4. 11 Data Pengeluaran Per Bulan
                                                                Pengeluaran Per Bulan

Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
< Rp. 150.000,-
12
6.9
6.9
6.9

Rp. 150.001,-  s.d. Rp. 300.000,-
43
24.6
24.6
31.4

Rp. 300.001,-  s.d. Rp. 450.000,-
47
26.9
26.9
58.3

Rp. 450.001,-  s.d. Rp. 600.000,-
47
26.9
26.9
85.1

Rp. 600.001,-  s.d. Rp. 750.000,-
19
10.9
10.9
96.0

Rp. 750.001,-  s.d. Rp. 900.000,-
4
2.3
2.3
98.3

Rp. 900.001,-  s.d. Rp. 1.050.000,-
1
.6
.6
98.9

Rp. 1.050.001,-  s.d. ke atas
2
1.1
1.1
100.0

Total
175
100.0
100.0

Sumber: Data Primer Diolah 2008

Berdasarkan tabel  4. 11 di atas diketahui bahwa terdapat 12 responden dengan prosentase 6,9% yang mempunyai pengeluaran terkecil dengan nominal kurang dari Rp 150.000,-/bulan, sedangkan pengeluaran terbesar dengan nominal Rp 1.050.001,- s.d ke atas/bulan terdapat 2 responden dengan prosentase 1,1%. Mayoritas responden mempunyai pengeluaran antara Rp 300.001,- s.d. Rp 600.000,-/bulan yaitu 47 orang dengan prosentase 26,9%, sedangkan minoritas responden mempunyai pengeluaran antara Rp. 900.001,-  s.d. Rp. 1.050.000,- yaitu 1 orang dengan prosentase 0,6%.
Dari data di atas, jika dibandingkan antara tabel penghasilan atau uang saku per bulan dengan tabel pengeluaran, maka dimungkinkan sebagian mahasiswa-santri untuk menabung atau menyisihkan sebagian penghasilan atau uang sakunya per bulan.
Adapun diagram tentang pengeluaran per bulan mahasiswa-santri Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:



Diagram 4. 10  Pengeluaran Per Bulan

                                  
12.  Bank Yang Digunakan Sekarang
Adapun deskripsi tentang bank yang digunakan sekarang oleh mahasiswa-santri Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:
Tabel  4. 12 Data Bank Yang Digunakan Sekarang
                                                          Bank yang Digunakan Sekarang

Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Bank Syari'ah
92
47.4
50.3
50.3

Bank Konvensional
91
46.9
49.7
100.0
 N
Total
183
94.3
100.0

Missing
System
11
5.7


Total
194
100.0


Sumber: Data Primer Diolah 2008

Berdasarkan tabel  4. 12 di atas diketahui bahwa  mayoritas responden menggunakan Bank Syariah yaitu sebanyak 92 orang dengan prosentase 47,4%, tetapi di sisi lain penggunaan bank konvensional tetap masih banyak yaitu hanya selisih satu angka dari pengguna Bank Syariah, sebanyak 91 orang dengan prosentase 46,9%.
Selain data di atas, terdapat informasi lain (data terlampir) bahwa terdapat 19 orang dari responden yang menggunakan Bank Syariah sekaligus bank konvensional. Sebelas dari responden yang tidak menggunakan keduanya.
Adapun diagram tentang bank yang digunakan sekarang oleh mahasiswa-santri Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:
Diagram  4. 11  Bank Yang Digunakan Sekarang
13.  Bank Syariah yang Digunakan
Adapun deskripsi tentang Bank Syariah yang digunakan sekarang oleh mahasiswa-santri Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:
Tabel  4. 13 Data Bank Syariah yang Digunakan
               
                                                     Bank Syari'ah yang Digunakan

Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
BMI
60
33.0
57.1
57.1

BSM
19
10.4
18.1
75.2

BSMI
1
.5
1.0
76.2

BRI Syari'ah
3
1.6
2.9
79.0

BNI Syari'ah
13
7.1
12.4
91.4

BPRS
1
.5
1.0
92.4

Lainnya
8
4.4
7.6
100.0
 N
Total
105
57.7
100.0

Missing
System
77
42.3


Total
182
100.0


Sumber: Data Primer Diolah 2008

            Berdasarkan tabel  4. 13 di atas diketahui bahwa Bank Syariah yang paling banyak diminati adalah Bank Muamalat Indonesia (BMI) yaitu sebanyak 60 orang dengan prosentase 33%, disusul dengan Bank Syariah Mandiri (BSM) sebanyak 19 orang dengan prosentase 10,4%, dan Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah sebanyak 13 orang dengan prosentase 7,1%. Adapun Bank Syariah yang paling sedikit digunakan adalah BSMI dan BPRS yaitu masing-masing sebanyak 1 orang dengan prosentase 0,5%.
Adapun diagram tentang Bank Syariah yang digunakan sekarang oleh mahasiswa-santri Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:

Diagram  4. 12  Bank Syariah Yang Digunakan Sekarang

14.  Produk Funding Bank Syariah yang Digunakan
Adapun deskripsi tentang funding Bank Syariah yang digunakan sekarang oleh mahasiswa-santri Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:
Tabel  4. 14 Data Produk Funding Bank Syariah yang Digunakan
                                                Produk Funding Bank Syari'ah yang Digunakan

Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tabungan Wadi'ah
46
25.8
49.5
49.5

Giro Wadi'ah
1
.6
1.1
50.5

Tabungan Mudharabah
44
24.7
47.3
97.8

Deposito Mudharabah
2
1.1
2.2
100.0
 N
Total
93
52.2
100.0

Missing
System
85
47.8


Total
178
100.0


Sumber: Data Primer Diolah 2008
Berdasarkan tabel  4. 14 di atas diketahui bahwa funding Bank Syariah yang paling banyak digunakan adalah tabungan wadi’ah yaitu sebanyak 46 orang dengan prosentase 25,8%, disusul tabungan mudharabah dengan jumlah 44 orang dengan prosentase 44%. Funding Bank Syariah yang paling sedikit digunakan adalah deposito mudharabah sebanyak 2 orang dengan prosentase 1,1% dan giro wadi’ah sebanyak 1 orang dengan prosentase 0,6%. Salah satu kemungkinan penyebab kurangnya peminat mahasiswa-santri terhadap deposito mudharabah dan giro wadi’ah adalah karena kurangnya pemahaman terhadap kedua funding Bank Syari’ah tersebut. Dari data di atas diketahui pula bahwa terdapat 85 orang dengan prosentase 47,8% atau hampir setengah dari responden yang tidak menggunakan sama sekali produk funding Bank Syariah ini.
Adapun diagram tentang funding Bank Syariah yang digunakan oleh mahasiswa-santri Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:
Diagram  4. 13  Funding Bank Syariah Yang Digunakan
15.  Produk Financing Bank Syariah yang Digunakan
Adapun deskripsi tentang produk financing Bank Syariah yang digunakan sekarang oleh mahasiswa-santri Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:
Tabel  4. 15 Data Produk  Financing Bank Syariah yang Digunakan
                                                 Produk Financing Bank Syari'ah yang Digunakan

Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Pembiayaan Mudharabah
34
19.3
79.1
79.1

Pembiayaan Musyarakah
3
1.7
7.0
86.0

Pembiayaan Murabahah
3
1.7
7.0
93.0

Pembiayaan Salam
2
1.1
4.7
97.7

Ijarah (Sewa)
1
.6
2.3
100.0
 N
Total
43
24.4
100.0

Missing
System
133
75.6


Total
176
100.0


Sumber: Data Primer Diolah 2008

Berdasarkan tabel  4. 15 di atas diketahui bahwa produk financing Bank Syariah yang paling banyak digunakan adalah pembiayaan mudharabah yaitu sebanyak 34% dengan prosentase 19,3%, sedangkan produk financing Bank Syariah yang paling sedikit digunakan adalah ijarah (sewa) yaitu sebanyak 1 orang denga prosentase 0,6%. Dari data di atas diketahui pula bahwa terdapat 133 orang dengan prosentase 75,6% yang tidak menggunakan produk financing ini.
Adapun diagram tentang produk financing Bank Syariah yang digunakan oleh mahasiswa-santri Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:


Diagram  4. 14  Produk Funding Bank Syariah Yang Digunakan
         
16.  Produk Pelayanan Bank Syariah yang Digunakan
Adapun deskripsi tentang produk pelayanan Bank Syariah yang digunakan oleh mahasiswa-santri Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:
Tabel  4. 16 Data Produk  Pelayanan Bank Syariah yang Digunakan

                                Produk Pelayanan Bank Syari'ah yang Digunakan

Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Wakalah
52
29.5
91.2
91.2

Kafalah
1
.6
1.8
93.0

Qardh
3
1.7
5.3
98.2

Rahn
1
.6
1.8
100.0

Total
57
32.4
100.0

Missing
System
119
67.6


Total
176
100.0


Sumber: Data Primer Diolah 2008

Berdasarkan tabel  4. 16 di atas diketahui bahwa produk pelayanan   Bank Syariah yang paling banyak digunakan adalah wakalah yaitu sebanyak 52 orang dengan prosentase 29,5%, sedangkan produk pelayanan Bank Syariah yang paling sedikit digunakan adalah rahn dan kafalah yaitu masing-masing 1 orang dengan prosentase 1,8%. Dari data di atas diketahui pula bahwa terdapat 119 orang dengan prosentase 67,6% yang tidak menggunakan sama sekali produk pelayanan ini.
Adapun diagram tentang produk pelayanan Bank Syariah yang digunakan oleh mahasiswa-santri Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:
Diagram  4. 15  Produk Funding Bank Syariah Yang Digunakan

B.     Distribusi Frekwensi Jawaban Responden
1.      Distribusi Jawaban Responden terhadap Komponen Kognitif
Setelah semua jawaban dikelompokkan sesuai dengan skala nilai, selanjutnya dijumlahkan untuk mengetahui seberapa besar frekwensi jawaban tersebut dipilih oleh responden.
Adapun distribusi jawaban para responden tersebut terhadap komponen kognitif adalah sebagai berikut:
Tabel  4. 17 Distribusi Jawaban Responden terhadap Komponen Kognitif
Skala

Frekw
ensi Ite
m




Nilai
1
2
3
4
5
6
7
8
0
6
6
5
5
6
5
5
6
1
1
-
-
-
-
-
-
-
2
2
3
1
11
14
2
8
30
3
20
35
53
53
77
57
50
81
4
99
91
85
82
63
93
85
47
5
47
40
31
24
15
18
26
9
Jumlah
175
175
175
175
175
175
175
175
Sumber: Data Primer Diolah 2008
      Keterangan:
Item 1     = Kepercayaan terhadap reputasi bank yang baik.
Item 2     = Kepercayaan terhadap keamanan dana yang terjamin.
Item 3     = Kepercayaan terhadap produk-produk Bank Syariah yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Item 4     = Kepercayaan terhadap prinsip operasional produk-produk Bank Syariah yang dijalankan sesuai dengan prinsip syariah.
Item 5     = Kepercayaan terhadap produk-produk Bank syariah yang memberikan tingkat bagi hasil yang tinggi.
Item 6     = Kepercayaan terhadap produk-produk Bank Syariah yang akan memberikan pelayanan yang memuaskan.
Item 7     = Kepercayaan terhadap Bank Syariah yang melaksanakan profesionalisme dalam melaksanakan aktifitas menawarkan produk-produknya.
Item 8     = Kepercayaan terhadap Bank Syariah karena mempunyai lokasi yang strategis.
Dari tabel  4. 17 di atas diperoleh informasi bahwa jawaban responden terhadap 8 item pertanyaan untuk komponen kognitif didominasi oleh jawaban setuju atau skala nilai 4. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa responden mempunyai sikap positif terhadap perbankan syariah. Walaupun demikian, tidak sedikit di antara responden yang bersikap netral atau masih ragu-ragu dalam memberikan penilaian terhadap Bank Syariah.
2.      Distribusi Jawaban Responden terhadap Komponen Afektif
Adapun distribusi jawaban para responden terhadap komponen afektif adalah sebagai berikut:
Tabel  4. 18 Distribusi Jawaban Responden terhadap Komponen Afektif
Skala




Frek
wensi
Item



Nilai
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0
5
5
5
5
7
5
6
5
5
5
1
-
1
-
-
-
-
-
-
2
2
2
1
3
9
1
3
11
3
3
8
13
3
32
38
45
44
32
56
31
43
69
68
4
91
96
82
93
83
79
98
88
69
64
5
46
32
34
32
50
24
37
36
22
23
Jumlah
175
175
175
175
175
175
175
175
175
175
Sumber: Data Primer Diolah 2008
Keterangan:
Item 1     = Dukungan terhadap reputasi bank yang baik.
Item 2     =  Dukungan terhadap keamanan dana yang terjamin.
Item 3     = Dukungan terhadap Bank Syariah karena memberikan kemudahan dalam menjangkaunya.
Item 4     = Dukungan terhadap produk-produk Bank Syariah yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Item 5     = Dukungan terhadap prinsip operasional produk-produk Bank Syariah yang dijalankan sesuai dengan prinsip syariah.
Item 6     = Dukungan terhadap produk-produk Bank syariah yang memberikan tingkat bagi hasil yang tinggi.
Item 7     = Dukungan terhadap produk-produk Bank Syariah yang akan memberikan pelayanan yang memuaskan.
Item 8     = Dukungan terhadap Bank Syariah yang melaksanakan profesionalisme dalam melaksanakan aktifitas menawarkan produk-produknya.
Item 9     =  Dukungan terhadap Bank Syariah karena dalam menawarkan produk-produknya didukung oleh fasilitas gedung yang memadai.
Item 10   = Dukungan terhadap Bank Syariah karena mempunyai lokasi yang strategis.
Dari tabel  4. 18 di atas diperoleh informasi bahwa jawaban responden terhadap 10 item pertanyaan untuk komponen afektif didominasi oleh jawaban setuju atau skala nilai 4. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa responden mempunyai sikap positif terhadap perbankan syariah. Tidak jauh berbeda dengan sebelumnya, sebagian responden juga memilih netral (skala nilai 3) atau masih ragu-ragu dalam memberikan penilaian terhadap Bank Syariah.
3.      Distribusi Jawaban Responden terhadap Komponen Konatif
Adapun distribusi jawaban para responden terhadap komponen konatif adalah sebagai berikut:
Tabel  4. 19 Distribusi Jawaban Responden terhadap Komponen Konatif
Skala
          Item

Nilai
1
2
0
5
5
1
-
-
2
4
8
3
45
56
4
72
67
5
49
39
Jumlah
175
175
                        Sumber: Data Primer Diolah 2008
Keterangan:
Item 1  = Kemantapan menjadi nasabah Bank Syariah
Item 2  = Turut serta mengajak orang lain untuk menjadi nasabah Bank Syariah.
Dari tabel  4. 19 di atas diperoleh informasi bahwa jawaban responden terhadap ke-2 item pertanyaan untuk komponen konatif juga didominasi oleh jawaban setuju atau skala nilai 4. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sikap positif responden terhadap perbankan syariah berpengaruh terhadap tindakan atau perilakunya terhadap perbankan syariah.
4.      Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Perilaku Beli Jasa Bank Syariah
Tabel  4. 20 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Perilaku Beli Jasa Bank Syariah

Skala
Frekw
ensi Ite
m

Nilai
1
2
3
4
0
-
-
-
-
1
70
63
64
67
2
62
22
102
13
3
39
58
7
9
4
1
27
2
36
5
3
5
-
50
Jumlah
175
175
175
175
Sumber: Data Primer Diolah 2008
Keterangan:
Item 1 = Nilai Transaksi perbulan pada Bank Syariah.
Item 2  = Lama menjadi nasabah Bank Syariah.
Item 3 = Jumlah rekening di Bank Syariah.
Item 4 = Rutinitas melakukan transaksi di Bank Syariah.
Dari tabel di atas, khususnya pada item 1, diperoleh informasi bahwa terdapat 70 responden yang tidak melakukan transaksi di Bank Syariah. Hanya 3 responden yang melakukan transaksi di atas Rp 1.500.000,- 1 orang yang melakukan transaksi antara Rp 1.000.001,- s.d. Rp 1.500.000,-, 39 orang yang melakukan transaksi antara Rp 500.001, s.d. Rp 1.000.000,- dan terdapat 62 orang yang melakukan transaksi kurang dari Rp 500.000,-.
Pada item 2 diperoleh informasi bahwa terdapat 63 orang yang belum pernah menjadi nasabah Bank Syariah. Sisanya sebanyak 112 orang telah menjadi nasabah Bank Syariah dengan perincian 5 orang telah menjadi nasabah Bank Syariah di atas 4 tahun, 27 orang telah menjadi nasabah Bank Syariah antara 3 s.d. 4 tahun, 58 orang telah menjadi nasabah Bank Syariah antara 1 s.d. 2 tahun, dan 22 orang yang telah menjadi Bank Syariah kurang dari 1 tahun.
Pada item 3 diperoleh informasi bahwa terdapat 64 orang yang tidak memiliki rekening di Bank Syariah. Sisanya sebanyak 111 orang telah memiliki rekening di Bank Syariah dengan perincian 102 orang yang memiliki satu rekening di Bank Syariah, 7 orang yang dua rekening di Bank Syariah, dan 2 orang yang memiliki 3 rekening di Bank Syariah.
Pada item 4 diperoleh informasi bahwa 67 orang yang tidak melakukan transaksi. Sisanya 108 orang melakukan transaksi di Bank Syariah dengan perincian 13 orang yang melakukan transaksi di atas 3 bulan s.d. 4 bulan, 9 orang yang melakukan transaksi antara di atas 2 bulan s.d. 3 bulan, 36 orang yang melakukan transaksi antara di atas 1 bulan s.d. 2 bulan, dan 50 orang yang melakukan transaksi antara 1 pekan s.d. 1 bulan.

C.    Analisis Regresi Linear Sederhana
            Regresi mempunyai satu variabel dependen dan satu variabel independen. Model persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut:[1]
Y = a + bX + e
Y         = Variabel dependen
a          = Konstanta
b          = Koefisien variabel independen
X         = Variabel independen
e          = error
Pertanyaan yang muncul pada rumusan masalah yang akan dijawab pada bagian ini adalah apakah sikap mahasiswa-santri dapat membentuk perilakunya terhadap perbankan syariah? Dari pertanyaan tersebut diturunkan menjadi hipotesis (dugaan) sebagai berikut:
H0 = sikap mahasiswa-santri tidak membentuk perilakunya terhadap perbankan syariah.
H1 = sikap mahasiswa-santri membentuk perilakunya terhadap perbankan syariah.
            Untuk membuktikan hipotesis tersebut digunakan dua cara yaitu uji Anova dan uji t. Dalam rangka memudahkan penghitungan digunakan alat bantu berupa program SPSS versi 14.0.
Setelah semua data dimasukkan ke program SPSS versi 14.0, selanjutnya data diolah dan menghasilkan output sebagaimana pada Tabel  4. 21, Tabel  4. 22, Tabel  4. 23, dan Tabel  4. 24  berikut:
Tabel  4. 21 Uji Regresi Linier Sederhana
                     Variables Entered/Removed(b)
Model
Variables Entered
Variables Removed
Method
1
Sikap(a)
.
Enter
a  All requested variables entered.
b  Dependent Variable: Perilaku Beli Jasa Bank Syariah
Sumber: Data Primer Diolah 2008

Tabel  4. 22 Rekapitulasi Hasil Uji Regresi Linier Sederhana
                                                Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.231(a)
.053
.048
.98292
a  Predictors: (Constant), Sikap
Sumber: Data Primer Diolah 2008

Tabel  4. 23 Hasil Uji Anova
                                                                                ANOVA(b)
 
 
Model

Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
9.118
1
9.118
9.438
.002(a)
Residual
162.310
168
.966


Total
171.428
169



a  Predictors: (Constant), Sikap
b  Dependent Variable: Perilaku Beli Jasa Bank Syariah
Sumber: Data Primer Diolah 2008

                Tabel  4. 24 Hasil Uji t
                                                                          Coefficients(a)
  
  
 
Model

Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
.483
.582

.830
.408
Sikap
.466
.152
.231
3.072
.002
a  Dependent Variable: Perilaku Beli Jasa Bank Syariah
1. Uji Anova
Uji Anova atau uji F dipakai untuk menguji eksistensi model. Secara ringkas, langkah uji F adalah sebagai berikut:[2]
a.       Formulasi hipotesis
H0:β1 = 0; model yang dipakai tidak eksis atau koefisien β1 tidak mempengaruhi Y
H1: β1 ≠ 0; model yang dipakai eksis atau koefisien β1 mempengaruhi Y
b.      Pemilihan tingkat signifikansi (α)
α = 0,05
c.       Kriteria  pengujian
H0 ditolak jika signifikansi statistik F < 0,05
H0 diterima jika signifikansi statistik F > 0,05
d.      Kesimpulan
Dari tabel Tabel 4. 23, terlihat nilai signifikansi statistik F adalah 0,002. 0,002 < 0,005, jadi H0 ditolak. Dengan demikian disimpulkan bahwa model yang dipakai eksis. Dengan kata lain, sikap mahasiswa-santri membentuk perilakunya terhadap perbankan syariah.



  1. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara signifikan variabel independen (sikap) terhadap variabel dependen (perilaku). Secara ringkas langkah uji t adalah sebagai berikut:[3]
a. Formulasi hipotesis
H0:β1 = 0; variabel independen (sikap) tidak memiliki pengaruh signifikan
H1: β1 ≠ 0;. variabel independen (sikap) memiliki pengaruh signifikan
b.      Pemilihan tingkat signifikansi (α)
α = 0,05
c.       Kriteria  pengujian
H0 ditolak jika signifikansi statistik t < 0,05
H0 diterima jika signifikansi statistik t > 0,05
d.      Kesimpulan
Dari tabel Tabel 4. 24, terlihat nilai signifikansi statistik t adalah 0,002. 0,002 < 0,005, jadi H0 ditolak. Dengan demikian disimpulkan bahwa variabel independen (sikap) memiliki pengaruh yang signifikan.
                        Apabila diperhatikan hipotesis di awal yang mengatakan “sikap mahasiswa-santri tidak membentuk perilakunya terhadap perbankan syariah (H0)”, maka hipotesis ini ditolak. Oleh karena itu, yang diterima adalah hipotesis alternatif (H1) yang mengatakan “sikap mahasiswa-santri membentuk perilakunya terhadap perbankan syariah”.
Adapun besarnya pengaruh sikap dalam membentuk perilakunya terhadap perbankan syariah dapat dilihat pada output B Tabel 4. 24 di atas, yaitu sebesar 0,466. Oleh karena itu, persamaan regresinya adalah Y = 0,483 + 0,466 X + e. Nilai R square adalah 0,053 yang merupakan nilai pengkuadratan dari nilai koefisien korelasi yaitu 0,231 x 0,231 = 0,053.

D.    Pembahasan
Penelitian yang dilakukan terhadap 175 mahasiswa-santri di Kabupaten Sleman Proipinsi D. I. Yogyakarta pada akhirnya diketahui bahwa mereka mempunyai sikap positif terhadap perbankan syariah. Hal ini terlihat dari distribusi jawaban mereka terhadap angket yang didominasi jawaban setuju atau skala nilai 4. Sebagian menjawab sangat setuju atau skala nilai 5.
Walaupun demikian, sebagian yang lain meresponnya dengan jawaban netral atau masih ragu-ragu dalam memberikan penilaian terhadap perbankan syariah. Di antara mereka terdapat pula yang memberikan jawaban tidak setuju atau skala 2 dan jawaban sangat tidak setuju atau skala 1. Akan tetapi, yang memberikan respon tidak setuju hanya sedikit. 
Demikian pula jawaban sangat tidak setuju atau skala 1 hanya terdapat pada item-item tertentu. Item-item tersebut adalah item 1 untuk komponen kognitif 1 orang, item 2 untuk komponen afektif 1 orang, item 9 dan item 10 untuk komponen afektif masing-masing 2 orang, sedangkan pada komponen konatif tidak ada.
Terdapat beberapa di antara responden yang tidak memilih salah satu di antara lima jawaban yang disediakan alias missing, sehingga pada tabel di atas ditulis dengan skala nilai 0.
Adanya beberapa responden yang masih ragu-ragu memberikan penilaian terdapat perbankan syariah merupakan tugas semua pihak yang terkait dengan perbankan syariah untuk meyakinkan mereka. Demikian pula beberapa responden yang masih mempunyai sikap negatif (yang memilih jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju) terhadap perbankan syariah perlu diberi pemahaman yang baik dan utuh tentang perbankan syariah.
            Dari hasil analisis deskriptif diketahui bahwa 4 responden terbanyak, dilihat dari segi asal perguruan tinggi, berasal dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yaitu sebanyak 59 orang dengan prosentase 33,7%, disusul dari Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta sebanyak 27 orang dengan prosentase 15,4%, UIN Sunan Kalijaga 20 orang dengan prosentase 11,4%, dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) 15 orang dengan prosentasi 8,6%. Hal ini berbanding lurus dengan banyaknya mahasiswa pada keempat perguruan tinggi tersebut. Sebagaimana diketahui bahwa keempat perguruan tinggi tersebut merupakan kampus terbesar di Yogyakarta dan sangat diperhitungkan di tingkat nasional. Bahkan, UGM merupakan perguruan tinggi yang sangat diperhitungkan di tingkat internasional.
            Dari kasus di atas, diharapkan para pengelola perbankan syariah lebih proaktif dalam mensosialisasikan perbankan syariah dengan sasaran utama keempat perguruan tinggi di atas tanpa melupakan berbagai perguruan tinggi lainnya. Diharapkan juga agar dibuka berbagai kerjasama yang saling mengutungkan di antara kedua belah pihak, sehingga perbankan syariah semakin dekat dengan para mahasiswa.
Dilihat dari pendidikan diketahui bahwa pendidikan responden terdiri D-3 sebanyak 9 orang dengan prosentase 5,1 %, S-1 sebanyak 151 orang dengan prosentase 86,3%, dan S-2 3 orang dengan prosentase 1,7 %. Hal ini menggambarkan bahwa responden mempunyai tingkat intelektualitas yang tinggi, sehingga diharapkan ia mampu memahami secara mandiri dan mengakses berbagai hal yang berkaitan dengan perbankan syariah.
Dilihat dari penggunaan jasa bank, diketahui bahwa mayoritas responden menggunakan Bank Syariah yaitu sebanyak 92 orang dengan prosentase 47,4%, tetapi di sisi lain penggunaan bank konvensional tetap masih banyak yaitu hanya selisih satu angka dari pengguna Bank Syariah, sebanyak 91 orang dengan prosentase 46,9%.
Belum seluruhnya mahasiswa-santri menggunakan Bank Syariah karena adanya sikap ragu-ragu dan sebagian tidak setuju atau bersikap negatif terhadap perbankan syariah. Hal ini perlu ditindaklanjuti oleh pihak pengelola perbankan syariah agar lebih proaktif dalam mensosialisasikan perbankan syariah ke masyarakat khususnya mahasiswa.
Dilihat dari segi penghasilan atau uang saku per bulan, diketahui bahwa mayoritas responden yaitu 51 orang dengan prosentase 29,1% mempunyai penghasilan atau uang saku sebanyak Rp 450.001,- s.d. Rp 600.000,-/bulan, selanjutnya 45 responden dengan prosentase 25,7% yang mempunyai penghasilan atau uang saku sebanyak Rp 150.001, s.d. Rp Rp 300.000,-/bulan, 37 responden dengan prosentase 21,1% yang mempunyai penghasilan Rp. 300.001,- s.d. Rp. 450.000,-/bulan. Responden yang mempunyai penghasilan atau uang saku terbanyak dengan nominal Rp. 1.050.001,-  s.d. ke atas adalah 7 orang dengan prosentase 4%, sedangkan responden yang mempunyai penghasilan atau uang saku terkecil dengan nominal kurang dari Rp 150.000,- adalah 10 orang dengan prosentase 5,7%.
Dilihat dari segi pengeluaran, diketahui bahwa terdapat 12 responden dengan prosentase 6,9% yang mempunyai pengeluaran terkecil dengan nominal kurang dari Rp 150.000,-/bulan, sedangkan pengeluaran terbesar dengan nominal Rp 1.050.001,- s.d ke atas/bulan terdapat 2 responden dengan prosentase 1,1%. Mayoritas responden mempunyai pengeluaran antara Rp 300.001,- s.d. Rp 600.000,-/bulan yaitu 47 orang dengan prosentase 26,9%, sedangkan minoritas responden mempunyai pengeluaran antara Rp. 900.001,-  s.d. Rp. 1.050.000,- yaitu 1 orang dengan prosentase 0,6%.
Dari perbandingan pemasukan dan pengeluaran mahasiswa-santri di atas diketahui bahwa hanya sedikit yang bisa disisihkan dari dana tersebut untuk ditabung. Sebagian mahasiswa menggunakan perbankan untuk jasa transfer dana karena sebagaian besar  mahasiswa di Yogyakarta berasal dari luar Yogyakarta dan Jawa Tengah. Dengan demikian, walaupun para mahasiswa-santri mempunyai sikap positif terhadap perbankan syariah, tetapi dengan penghasilan/ uang saku di bawah satu juta, maka penggunaan produk-produk Bank Syariah pun akan terbatas. Akan tetapi, dengan penggunaan produk-produk Bank Syariah yang terbatas tersebut, apabila merata pada semua mahasiswa, maka partisipasi mahasiswa tersebut akan sangat besar.
Sebagai contoh, setiap mahasiswa hanya bisa menabung sebesar Rp 50.000.,/bulan di perbankan syariah, tetapi jumlah mahasiswa yang menabung di perbankan syariah dengan nominal Rp 50.000,- itu terdapat 100.000 orang, berarti jumlah uang yang tertampung di Bank Syariah adalah Rp 5.000.000.000., (Rp 5 milyar)/bulan. Dengan demikian, perbankan syariah dituntut untuk mampu merambah lebih jauh lagi untuk menarik nasabah dari pihak mahasiswa. Apalagi Yogyakarta merupakan kota yang banyak dihuni oleh para mahasiswa.
Berdasarkan hasil uji Anova diketahui bahwa nilai signifikansi statistik F adalah 0,000. 0,000 < 0,005, jadi H0 ditolak. Dengan demikian disimpulkan bahwa sikap mahasiswa-santri membentuk perilakunya terhadap perbankan syariah.
Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa nilai signifikansi statistik t adalah 0,000. 0,000 < 0,005, jadi H0 ditolak. Dengan demikian disimpulkan bahwa variabel independen (sikap) memiliki pengaruh yang signifikan membentuk perilaku terhadap perbankan syariah, sehingga penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan.



[1]V. Wiratna Sujarweni, Belajar Mudah SPSS untuk Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi & Umum, (Yogyakarta: Global media Informasi, 2008), h. 137. 
[2]Yuni Prihadi Utomo, Eksplorasi Data dan Analisis Regresi dengan SPSS, (Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2007), h. 155.
[3]Ibid., h. 159-160.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar