PELATIHAN, KURSUS, DAN KONSULTASI

LEMBAGA STUDI UMAT NURUL IMAN (eL-SUNI), YOGYAKARTA
"Mantapkan Iman dengan Ilmu Pengetahuan"

Alamat: Jl. Besi-jangkang, KM 3,5, Belakang Puskesmas Ngemplak 2, Banglen, Widodomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta, di Samping Penjahit Sri Rejeki (a.n. Muhammad Rais Ramli, M.S.I., M.S.I. Telp./WA/Telegram: 0815-7885-6972; PIN BB: D02A5AB9; E-Mail: Mrais17@yahoo.com; YM: Mrais17).

PELATIHAN & KURSUS
* PELATIHAN TATA CARA SHOLAT LENGKAP
(Thaharoh [Ugensi Thoharoh, Macam-macam Najis dan Cara Membersihkannya, Zat/benda yang digunakan untuk Thoharoh, Adab Buang hajat, Sunnah-sunnah Fitroh, Wudhu, Mengusap Khuf, Mandi, Tayammum, Fiqh Haid, Nifas, dan Istihadhoh] Gerakan Sholat, Bacaan Sholat, Makna & Rahasia Kandungan Sholat).

* PELATIHAN PERAWATAN JENAZAH LENGKAP
(Merawat Orang Sakit, Sakaratul Maut, Memandikan, Mengkafani, Men-sholatkan, Menguburkan, Takziah, Siksa Kubur, dan Amaliyah yang bermanfaat bagi jenazah yang disepakati ulama).

* PELATIHAN RETORIKA DAKWAH (TEKNIK PIDATO/ CERAMAH & KHUTBAH).
(Fiqh Dakwah, Fiqh Khutbah Jumat, dan Retorika).

* KURSUS BAHASA ARAB
(Nahwu, Shorof, Tashrif, Kajian Bahasa Arab al-Quran [KaBAr-Qu] Muhadatsah Fushah [Percakapan Bahasa Arab Standar], dan Terjemah Arab-Indonesia)

* KURSUS TARJAMAH AL-QUR'AN PER KATA

* PELATIHAN SEHARI (ONE DAY TRAINING) METODE MUDAH MENGUASAI KOSA KATA AL-QURAN (DENGAN TARGET MENGUASAI 50% AL-QURAN).

* KURSUS ULUMUL QUR'AN
* KURSUS ULUMUL HADIS
* KURSUS USHUL FIQH
* KURSUS FIQH ZAKAT
* KURSUS FIQH PUASA
* KURSUS FIQH MU'AMALAH
* KURSUS FIQH EKONOMI ISLAM

* MENYALURKAN WAKAF KAMUS SAKU AL-QURAN UNTUK PERPUSTAKAAN PONDOK PESANTREN, MADRASAH, DAN LEMBAGA PENDIDIKAN LAINNYA YANG MEMBUTUHKAN. BAGI PARA DERMAWAN YANG INGIN MENJADI SPONSOR WAKAF KAMUS AL-QURAN, DAPAT MENGHUBUNGI PENULIS PADA CONTACT DI ATAS.

*eL-SUNI menerima infak atau sponsorship untuk Dakwah dan Bakti Sosial di Desa-desa terpencil untuk wilayah Propinsi D.I. Yogyakarta dan Propinsi Jawa Tengah. Untuk setiap Dakwah dan Bakti sosial dilakukan selama 3 hari, 2 malam. Adapun kegiatan-kegiatan dakwah dan bakti sosial di desa-desa terpencil selama 3 hari dan 2 malam tersebut adalah
= Bazar Sembako Murah
= Pembagian Pakaian Layak Pakai
= Penyuluhan Pertanian/Perkebunan (menyesuaikan kondisi desa sasaran dakwah dan bakti sosial)
= Pengajian Akbar (target minimal 300 peserta)
= Pelatihan perawatan jezanah (target 100 peserta)
= Pelatihan tatacara cara thaharah dan tatacara shalat (target 100 peserta)
= Pelatihan Metode Mudah Menguasai Kosa Kata al-Quran
= Pelatihan guru Taman Kanak-kanak al-Quran dan Taman Pendidika al-Quran (target 50 peserta)
= Lomba-lomba untuk taman kanak-kanak al-Qur'an dan Taman Pendidikan al-Quran (target 100 peserta)
= dan berbagai kegiatan-kegiatan lain sesuai usulan warga sasaran kegiatan dan usulan donatur dan sporsorship.

NB= Banyaknya kegiatan dalam sekali kegiatan dakwah dan bakti sosial disesuaikan dengan dana yang tersedia.

* Dalam melaksanakan kegiatan dakwah dan bakti sosial, eL-SUNI bekerjasama dengan lembaga-lembaga lain sesuai dengan kebutuhan.

* Dana kegiatan dapat disalurkan ke nomor rekening,
0220830510, Bank BNI Syariah Cabang Yogyakarta, a.n. Muhammad Rais

KONSULTASI SKRIPSI & TESIS UNTUK SEMUA ILMU SOSIAL DAN ILMU AGAMA ISLAM

Senin, 13 Desember 2010

Puisi (2) Sekuntum Bunga Melati

Sekuntum bunga melati.
Mahkotanya putih.
satu tangkainya.

Sekuntum bunga melati.
Selalu menjaga diri (dalam bahasa agama disebut 'iffah).
Hanya satu pemiliknya.

Sekuntum bunga melati.
Selalu menawan hati.
Karena akhlak mulia yang dimiliki.

Sekuntum bunga melati.
Engkau jinak-jinak merpati.
Tak sembarang boleh mendampingi.
Hanya Si Kumbang putih.
Yang selalu kau nanti....

14/12/2003

Puisi (1) Lelaki Sholih

Aduhai indahnya...
Andaikan semua lelaki itu sholeh.
Ia menjaga hati dan pandangan, dari berbagai macam godaan.
Godaan dari perempuan-perempuan yang berpenapilan kurang sopan.
Godaan dari gambar seronok koran-koran.
Godaan Dari tayangan TV yang banyak iklan.
Yang isinya juga perempuan-perempuan.

Aduhai indahnya...
Andaikan semua lelaki itu sholeh
Ia bisa menjaga lisan,
dari banyak omongin orang,
Dari desas-desus yang tak karuan.

Aduhai indahnya...
Andaikan semua lelaki itu sholeh.
Ia bisa menjaga tangan dari sembarangan menjotos orang.
Dari asal mengambil barang orang,
walau barang itu tak bertuan.
Dari mencolek perempuan-perempuan,
yang berpakaian asal-asalan

Aduhai indahnya
Andaikan semua lelaki itu sholeh.
Ia selalu menjaga diri,
Dari berdua-duaan dengan perempuan yang bukan mahram.
Ia bisa menjaga kemaluan, dari wanita-wanita yang tidak dihalalkan.

Aduhai indahnya
Andaikan semua lelaki itu sholeh.
Kalau ia menjadi suami, maka istrinya diperlakukan dengan penuh kasih sayang.
Kalau ia menjadi ayah, maka anak-anaknya dididik menjadi mujahid-mujahidah pembela kebenaran.

Aduhai indahnya
Andaikan semua lelaki itu sholeh.
Terhadap fakir miskin dan anak-anak terlantar,
ia selalu ringan tangan alias dermawan.
Dengan anak-anak yatim,
ia selalu perhatian.
Dengan kemaksiatan, tidak pernah diperbolehkan.
Di mana pun ia berada, selalu menebar kebaikan.

Duhai Rabb...
Kapankah impian ini terwujudkan...???

Blimbingsari-Yogyakarta, 29/05/2003
Pukul 23.05 WIB

Minggu, 12 Desember 2010

Dari Catatan Harianku (3) Untukmu Syarif Hidayatullah

Tadi malam
seorang teman terbaring menjadi mayat
harusnya segalanya menjadi pelajaran bagi kita
siapa menyangka...?
ia menemui Tuhannya di tengah-tengah perjuangan
menggapai cita-cita
kejadian itu, begitu cepat berlalu
semua bagaikan mimpi...
orang tua si mayat
harus tabah menerima cobaan
inilah takdir yang harus dilaluinya
anak satu-satunya harus direlakan pergi mendahuluinya.
Ya Rabb...terimalah ia di sisi-Mu!
untukmu Syarif Hidayatullah
18-07-2002 (km) P.06.05 WB

NB: Catatan ini mengisahkan seorang teman KKN IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (sekarang UIN) di kecamatan Salaman Magelang yang bernama Syarif Hidayatullah meninggal dunia karena kecelaan, Ketika sedang mencari donatur untuk kegiatan KKN-nya. Ia menabrak drum berisi cor-coran yang berada di tengah jalan sebagai pembatas jalan. Ia memang kurang hati-hati mengendarai motornya. Ia mengendarai motornya dengan sangat kencang, sehingga ketika ia berpapasan dengan mobil besar dari arah yang berlawanan, ia langsung menghindari mobil itu dan menabrak drum tersebut. Ia langsung meninggal seketika dengan luka di berbagai tempat di tubuhnya. Beruntung orang yang sedang diboncengnya hanya luka ringan.

Dari Catatan Harianku (2) Rois-ku

Rois-ku...hanya manusia biasa,
maka jangan kau mimpi mendapatkan kesempurnaan darinya.
Rois-ku...tak ingin menipumu
dengan menampilkan kesempurnaan semu padamu
Rabb-ku telah mentakdirkan dirinya
seperti apa yang kau saksikan...
10-07-2002

Dari Catatan Harianku (1) Di kala aku resah

Di kala aku resah dan bimbang
aku memohon kepada-Mu
kulihat dunia begitu indah,
menggoda diri ini
jiwa mudaku membrontak...
ingin menikmati segalanya
tapi wajah-Mu slalu menatap diriku setiap detiknya
hingga kumerasa malu 'tuk berbuat sesuka hatiku.
01062002 sn 06.45 wib sr

Kamis, 09 Desember 2010

PENETAPAN GUBERNUR D.I.Y

Saya orang Bugis dan lahir di Pnrang Sul-Sel. Saat ini, saya telah 14,5 tahun tinggal di Yogyakarta. Walaupun tahun 2011 saya berniat meninggalkan Yogyakarta, tetapi, sebagai orang yang lama tinggal di Yogyakarta, bergaul dengan masyarakat Yogyakarta, tahu betul bagaimana kecintaan masyarakat Yogyakarta terhadap rajanya. Oleh karena itu, adalah sangat pantas kalo Gubernur dan Wakil Gubernur di Yogyakarta di jabat oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Paku Alam IX. Saya termasuk orang yang mendukung penetapan Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Paku Alam IX sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur D.I.Yogyakarta. Daripada pemilihan yang hanya memakan dana rakyat sampe miliyaran rupiah atas nama demokrasi, kan lebih baik penetapan, gak perlu biaya mahal. toh masyarakata Yogyakarta sudah hidup damai dengan pimpinan rajanya...

Minggu, 28 November 2010

CPNS Calon Dosen Ekonomi Islam 2010 M / 1431 H

Saya pernah ditanya tentang pekerjaan yang saya inginkan. Dengan mantap saya jawab bahwa satu-satunya pekerjaan yang saya impikan adalah menjadi DOSEN EKONOMI ISLAM. 'ntah kenapa, sejak saya mengambil S2 Keuangan dan Perbankan Syariah di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tahun 2006 yang lalu, saya merasa bidang inilah yang mantap dan cocok untuk saya tekuni. Akan tetapi, setelah saya selesai studi S2 di UIN ini, saya masih kurang pede (percaya diri) dengan keilmuan tentang Ekonomi Islam yang saya miliki. Hal yang sangat berpengaruh bagi saya adalah karena S1 (sarjana saya) bukan berasal dari Fakultas Ekonomi atau dari Jurusan Ekonomi Islam. Ditambah lagi lowongan-lowongan pekerjaan menjadi dosen Ekonomi Islam mengharuskan S1 dan S2-nya harus linier (S1 Ekonomi Islam dan S2-nya juga Ekonomi Islam) atau paling tidak serumpun (S1 Ilmu Ekonomi dan S2 Ekonomi Islam).
Oleh karena itu, pada tahun 2009, ketika saya lulus dari UIN Sunan Kalijaga dan pada saat yang sama Departemen Agama (Depag)--saat ini berubah kulit menjadi Kementrian Agama (Kemenag)--membuka lowongan pendaftaran dosen Ekonomi Islam di seluruh Indonesia. Saya sama sekali tidak berminat untuk mendaftarkan diri untuk mengisi formasi dosen ekonomi Islam, walau hanya sekedar coba-coba.  Padahal, pada saat itu banyak sekali formasi dosen ekonomi Islam yang dibuka saat itu. Pada waktu itu, saya malah mendaftar lagi S2 di kampus yang sama dengan konsentrasi Hukum Bisnis Syariah. Saya anggap konsentrasi ini paling dekat dengan bidang yang saya geluti saat ini, walaupun ada teman saya yang menyarankan untuk mengambil saja S1 Ekonomi Islam atau S2 yang linier dengan S1 saya, sehingga--ke depannya--saya mempunyai peluang untuk menjadi dosen.
Saya merasa lebih mantap untuk kuliah lagi. Apalgi saat itu keuangan saya masih memungkinkan untuk membiayai kuliah saya dan juga biaya hidup saya di Jogja.
Dua bulan yang lalu, tepatnya pada akhir bulan Oktober sampai 3 November 2010 ini, dibuka lagi pendaftaran CPNS Calon Dosen di UIN, IAIN, STAIN seluruh Indonesia. Secara tidak sengaja pun, saya mencari lowongan pekerjaan dosen Ekonomi Islam. "Sapa tahu ada yang buka" Pikirku saat itu. Dengan menggunakan kata kunci "Lowongan dosen Ekonomi Islam", muncullah berbagai blog, web, dll. yang isinya tentang lowongan berbagai macam pekerjaan yang ada. Yang saya ingat waktu itu adalah malam Senin (sehari sebelum pendaftaran CPNS Kemenenag ini dibuka).
Alangkah riangnya saya, ketika mengetahui bahwa tahun ini (2010), Kemenag membuka lowongan dosen Ekonomi Islam di berbagai PT di bawah Kemenag (Kementrian Agama). Saya pun antusias untuk membaca setiap formasi lowongan dosen Ekonomi Islam yang tidak mensyaratkan linieritas ijazahnya. Saat itu, saya berpikir mendaftar di PT di daerah Jawa saja. Saya tidak berani untuk keluar Jawa karena biaya transportasi ke sana lebih mahal untuk mengikuti ujian, walaupun peluang saya lebih besar di luar Jawa daripada di daerah Jawa. Kata orang-orang seh, persaingan di luar Jawa tidak seketat di Jawa.
Saya kesampingkan masalah peluang di luar Jawa. Maklum, saya ini masih mahasiswa, duitnya masih pas-pasan. Untuk membiayai S2 yang ini saja, sudah mulai jatuh bangun. Hal ini pulalah yang memotivasi saya untuk segera mendapatkan pekerjaan, tapi pekerjaan yang memang sudah lama kuidam-idamkan, yaitu menjadi dosen Ekonomi Islam. Inilah waktunya, tidak boleh lagi ditunda-tunda...
Saya membuka informasi berbagai fornmasi di empat UIN di Jawa. Semua formasi yang ada mensyaratkan linieritas. Pupus harapan saya untuk menjadi calon dosen di UIN daerah Jawa. Saya membuka informasi berbagai formasi calon dosen Ekonomi Islam di berbagai IAIN dan STAIN di Jawa, ternyata banyak sekali lowongan tentang formasi ini. Ditambah lagi formasi-formasi ini, tidak mensyaratkan linieritas, yang penting kualifikasi ijazahnya S2 Ekonomi Islam atau yang sama dengannya. Hatiku pun berbunga-bunga. Dengan penuh semangat, saya mulai merancang taktik dan strategi untuk memilih PT mana yang saya pilih untuk mendaftar menjadi salah satu kompetitor Calon Dosen Ekonomi Islam.
Awalnya, saya ingin mendaftar di STAIN Surakarta, dengan alasan kedekatan geografis dengan Jogjakarta. Di sana ada formasi dosen kajian Timur Tengah dan Islam dengan kualifikasi Ijazah S2 Ekonomi Islam. Akan tetapi, setelah saya teliti lebih jauh, ternyata ada kejanggalan. Terdapat perbedaan persyaratan/kualifikasi ijazah S2 di situs Kemenag dengan situs yang dimiliki STAIN Surakarta. Situs Kemenag mencantumkan S2 Sejarah Kebudayaan Islam, sedangkan di situs STAIN Surakarta tercantum S2 Ekonomi Islam (sejenisnya). Saya pun mempertimbangkan PT lain. Saat itu, ada 3 PT yang saya catat yang menjadi prioritas untuk memasukkan lamaran, dengan alasan kedekatan geografis dengan Yogyakarta. Ketiga PT tersebut adalah 1) IAIN Syekh Nurjati Cirebon dengan formasi Calon Dosen Manajemen Perbankan Islam (yang dibutuhkan 1 orang); 2) STAIN Pekalongan dengan formasi Calon dosen Ekonomi Syariah (2 orang); 3 STAIN Tulung Agung dengan formasi Calon Dosen Manajemen Pembiayaan Syariah (1 orang).
Setelah menimbang berbagai hal, saya pun memilih IAIN Cirebon. Pertimbangan saya waktu itu adalah bahwa kampus yang sudah beralih status dari STAIN menjadi IAIN tentu lebih besar kampusnya, lebih lengkap fasilitasnya, dan lain-lain. Apalagi Cirebon lebih dekat dengan kota Bandung yang terkenal sejuk itu. Saya pernah mengunjungi kota Bandung beberapa kali dan masih rindu untuk mengunjunginya lagi. Kalau ke Jakarta pun tentu lebih dekat...Jadilah pilihanku mantap memilih Cirebon.
Semua persyaratan pendaftaran pun saya lengkapi, kemudian saya kirim lewat pos ke IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Saya sengaja tidak melampirkan ijazah S1 saya dalam berkas lamaran tersebut, selain tidak diminta, saya khawatir S1 saya ketahuan tidak linier dan menjadi faktor saya tidak lulus seleski berkas/ administrasi.
Sesuai dengan pengumuman di situs Panitia CPNS Kemenag RI, pengumuman seleksi berkas diumumkan 9 November. Akan tetapi, hingga tanggal 9 November, pengumumannya tidak keluar-keluar. Hati pun was-was dan cemas. Tapi alhamdulillah, beberapa hari kemudian saya mendapatkan amplop berisi kartu ujian saya. Hatiku pun senang banget.
Saya pun mempersiapkan diri untuk mengiktui ujian CPNS itu yang diadakan pada hari Rabu, 24 November 2010 M. Persiapan yang saya maksud adalah nabung duit untuk transport ke Cirebon pergi pulang dan biaya akomodasi laennya. Saya mempersiapkan uang Rp 300.000,-. Rp 200.000,- untuk biaya transport pergi pulang, yang Rp 100.000,- untuk makan selama di perjalanan dan saat di Cirebon.
Yang amat sangat disayangkan adalah saya tidak punya waktu yang banyak untuk mempersiapkan ujian tulis CPNS itu. Maklum saya banyak sekali tugas-tugas kampus di Pasca UIN sunan Kalijaga dan tugas-tugas kuliah di al-Madinah International University, serta mencari biaya yang bisa digunakan untuk biaya ke Cirebon.
Saya mengorbankan 2 hari waktu saya untuk mbolos kuliah di UIN Sunan Kalijaga, yaitu Selasa dan Rabu, 23 dan 24 November 2010. Saya berangkat selasa pagi. Awalnya, saya rencanakan berangkat selasa malam, tapi khawatir ada apa-apa sehingga tidak sampai tujuan dengan tepat waktu. Padahal ujiannya Rabu pukul 08.00 - 11.30. IB,daripada ambil resiko yang tidak diinginkan lebih baik berangkat lebih awal.
Sejak subuh, saya sudah siapkan segala sesuatunya. Pukul 08.15 travel datang menjemput saya, walaupun pukul 10.00 baru meninggalkan Jogja karena harus muter-muter dulu jemput penumpang yang lain. Maklum, saya penumpang pertama yang dijemput.
Abis maghrib, saya pun sampai di IAIN Cirebon. Sebagai orang asing di Cirebon, saya kebingungan arah Barat, Timur, Utara, dan Selatan sebelah mana.
Seperti yang sudah direncanakan semula, bahwa saya akan menginap di masjid IAIN Cirebon. Untung saja, masjidnya berada persis di depan kampus, sehingga mudah terlihat. Apalagi, masjidnya tergolong besar untuk ukuran masjid kampus. Jadilah saya menginap di masjid tersebut walau ternyata banyak nyamuknya...he..he..
Pagi harinya, setelah shalat subuh dan mandi, saya keluar masjid hendak mencari sarapan pagi. Ternyata ketemu dengan beberapa peserta ujian CPNS di IAIN tersebut. Termasuk dari Jogja. Banyak juga pelamar dari Jogja mengadu nasib di IAIN Cirebon ini. Mungkin banyak juga yang mempunyai pemikiran yang sama dengan saya.
Pukul 08.00 WIB, kami memasuki ruang ujian, di kaca jendela, tertempel kertas berisi informasi tentang jumlah peserta ujian Calon Dosen Mata kuliah Keislaman. Tapi di kertas tersebut tidak ada informasi tentang satu formasi berapa orang yang bersaing di situ. Pokonya, hanya ada 14 nama yang tercantum di situ dengan beberapa formasi yang berbeda. Terdapat 200 soal yang harus dikerjakan sampe pukul 11.30 WIB. Seingat saya, ada 50 soal bahasa Arab, 100 soal Bahasa Inggris, dan 50 soal tes Bakat Skolastik.
Alhamdulillah, semua soal telah saya jawab dengan semaksimal mungkin. Tinggal menunggu hasil ujiannya yang diumumkan pada tanggal 15 Desember 2010 M. Ini adalah pertama kalinya saya mengikuti ujian Calon Dosen dan dengan penuh harap bisa lulus tes, sehingga tanggal 16 Desember bisa mengikuti tes selanjutnya...
moga saja terkabulkan harapannya...
ameen...ameen...ameen...
Mediu LC Jogja, 28-11-2010 M
18:57

Kamis, 11 November 2010

Peribahasa (60) Arang itu Jika Dibasuh

Arang itu jika dibasuh dengan air mawar sekalipun, tiada akan putih.
= Orang yang bertabiat jahat itu, jika dinasehati takkan berubah perilakunya.

Peribahasa (59) Arang Habis Besi Binasa

Arang habis besi binasa, tukang embus penat saja.
= Perbuatan atau usaha yang tidak membuahkan hasil, hanya mendatangkan rugi dan lelah semata.

Peribahasa (58) Laksana Apung Dipermainkan Ombak

Laksana apung dipermainkan ombak.
= gambaran seseorang yang dalam keadaan susah (kesulitan hidup)/ keadaan pedagang yang miskin di rantau orang.
Pantunnya:
Tanjung katung jauh ke laut,
tampak dari belakang tangsi.
Laksana apung di tengah laut,
dipukul ombak jauh ke tepi.

Peribahasa (57) Seperti Api Makan Sekam

Seperti api makan sekam.
= Kejahatan yang dilakukan diam-diam/ dendam kesumat dalam hati yang tidak diketahui orang/perbuatan jahat yang dilakukan orang sudah merusak dari dalam dalam, tetapi orang lain (pihak luar) tidak tahu.

Peribahasa (56) Api itu Tatkala Kecil

Api itu tatkala kecil jadi kawan, apabila besar jadi lawan.
= orang yang jahat jangan dipercaya/ kejahatan yang sedikit hendaklah segera diperbaiki, supaya tidak menjadi menyusahkan diri sendiri dan orang lain.

Peribahasa (55) Bagai Api dengan Asap

Bagai api dengan asap;
Bagai beliung dengan asahan;
Bagai kuku dengan daging;
Ibarat dawat dengan kertas, bila (kapan) boleh (bisa) renggang terlepas;
Seperti laba-laba cinta pada telurnya;
Bagai empedu lekat di hati;
 Sebagai lepat dengan daun.
= kasih sayang yang amat akrab/ bagai cinta dua suami-istri yang tidak mungkin untuk diceraikan.

Peribahasa (54) Seperti Api Makan Lalang

Seperti api makan lalang kering, tiada dapat dipadamkan lagi.
= Marabahaya yang menimpa pada orang yang lemah dan miskin, tidak berdaya ia menolaknya.

Peribahasa (53) Api Padam

Api padam puntung berasap.
= perkara yang telah putus, kemudian timbul lagi.

Peribahasa (52) Bagai Antan

Bagai antan pencungkil duri;
Mencungkil kuman dengan alu.
= melakukan pekerjaan yang sia-sia, yang tak mungkin berhasil.

Peribahasa (51) Antan Patah

Antan patang, lesung hilang;
sudah jatuh, diimpit (ketimpa) tangga pula;
sudah basah kehujanan;
= kemalangan yang menimpa bertubi-tubi.

Rabu, 10 November 2010

Peribahasa (50) Anjing Diberi Makan Nasi

Anjing diberi makan nasi, bila (kapan) akan kenyang.
= sia-sia memberi nasehat kepada orang jahat/ orang yang tamak tidak akan puas dengan suatu perolehan (pendapatan), biarpun tetap dan baik.

Peribahasa (49) Umpama Anjing Makan

Umpama (seperti) anjing makan muntahnya.
= orang yang tamak selalu tidak memilih apa yang akan diperbuatnya, yang buruk maupun terlarang sekalipun akan diperbuatnya./ antara baik dengan buruk tidak dibedakannya/ menghalalkan segala cara untuk mendapatkan (mencapai) tujuannya.

Peribahasa (48) Seperti Anjing Mendapat

Seperti anjing beroleh (mendapatkan) bangkai.
= orang yang tamak mendapat suatu barang dengan mudahnya/ keadaan orang yang rakus.

Peribahasa (47) Seperti Anjing Menggonggong

Seperti anjing menggonggong (membawa) bangkai.
= seorang laki-laki yng tidak baik perilakunya membawa lari seorang wanita jahat/ gambaran orang yang sedang gusar.

Peribahasa (46) Bagai Anjing Menyalak

Bagai anjing menyalak di ekor gajah;
Bagai anjing menyalak di pantat gajah.
= seorang yang hina dan lemah hendak melawan orang yang mulia dan berkuasa, tidak akan dihiraukannya.

Peribahasa (45) Berapa Pun Anjing Menyalak

Berapa pun anjing menyalak, bukit bolehkah runtuh?
Anjing menyalak, bukit maukah runtuh?
= Bagaimanapun perkataan orang yang jahat yang mencela (menghina) orang baik-baik itu, tiada akan binasa atau hina dia.

Peribahasa (44) Anak Anjing

Anak anjing itu bolehkah (bisakah) menjadi anak musang jebat?
= orang kecil nan hina mungkinkah (bisakah) mendapat martabat seperti bangsawan? Jika didapatkannya pun, martabat itu takkan lama disandangnya.

Peribahasa (43) Seperti Anjing

Sebagai (seperti) anjing terpanggang ekor.
= keadaan orang yang mendapat kesulitan yang besar dan berat, sehingga lari ke sana ke mari meminta bantuan (pertolongan).

Peribahasa (42) Angus Tiada berapi

Angus tiada berapi, karam tiada berair.
= Gambaran kesulitan orang yang ditimpa kematian/ orang yang sedang berkabung (berbelasungkawa) karena ada kerabatnya yang meninggal.

Peribahasa (41) Angkuh Terbawa

Angkuh terbawa tampan tinggal.
= (Min) Baik rupanya, tetapi tidak tampan, tidak baik (elok) sikapnya/ awak buruk disangka bagus.

Kamis, 04 November 2010

Kata-kata Mutiara (14) Kenapa Gunung Merapi Meletus?

Kenapa Gunung Merapi meletus? tanyakan saja pada Villa-villa di sana yang menjadi saksi perbuatan mesum.

Kenapa Gunung Merapi meletus? tanyakan saja pada tempat-tempat wisata di sana yang menjadi saksi perselingkuhan.

Kenapa Gunung Merapi meletus? tanyakan saja pada pepohonan dan sungai di sana yang menjadi saksi pasangan anak remaja yang sedang kasmaran.

Kenapa Gunung Merapi meletus? tanyakan saja pada Genderuwo di sana yang menjadi saksi bahwa mereka telah menjadi tandingan Ilahi.

Kenapa Gunung Merapi meletus? tanyakan saja pada alam di sana yang menjadi saksi eksploitasi orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Kenapa?

                    Kenapa?

                                       Kenapa?

Jawablah..........!!!

Kata-kata Mutiara (13) dihargai

Kalau Anda ingin dihargai, maka terlebih dahulu hargailah orang lain.

Kata-kata Mutiara (12) Nikmat Sehat

Nikmat sehat baru akan terasa berharga apabila saat sakit menimpa.

Kata-kata Mutiara (11) Pahitnya Kehidupan

Kalau Anda belum pernah merasakan pahitnya kehidupan, berarti Anda belum pernah merasakan manisnya kehidupan.

Selasa, 02 November 2010

Kata-kata Mutiara (10) Resep Hidup Bahagia

Resep hidup bahagia adalah mengurangi keinginan dan menghilangkan iri hati.

Kata-kata Mutiara (9) Sifat Positif Anjing

Salah satu sifat positif dari anjing adalah setia terhadap tuannya, sedangkan manusia zaman sekarang banyak yang menjadi pengkhianat terhadap pemimpinnya.

Kata-kata Mutiara (8) Musuh Terberat

Musuh terberatmu ada dalam dirimu sendiri. Ia bernama rasa malas dan putus asa.

Kata-kata Mutiara (7) Teman Sejati

teman sejatimu adalah orang yang peduli denganmu di kala kamu butuh, di saat kamu kesulitan, di waktu kamu dalam kesempitan.

Kata-kata Mutiara (6) Hidup Akan Berakhir

semua orang percaya bahwa suatu saat hidupnya akan berakhir, tetapi hanya sedikit yang benar-benar mempersiapkan diri untuk menghadapi saat-saat menjelang akhir hidupnya.

Kata-kata Mutiara (5) Warna-warni Kehidupan

sedih dan gembira, isak tangis dan tawa, wajah cemberut dan ceria, marah dan senyum bahagia, sengaja diciptakan untuk warna-warni kehidupan kita. yang terpenting adalah bagaimana kita tetap bisa bersabar dan bersyukur kepada-Nya.

Kata-kata Mutiara (4) Proses Menuju Sukses

Tidak ada kata gagal dalam hidup, yang ada adalah semua itu  proses menuju sukses

Kata-kata Mutiara (3) Prestasi Yang Diraih

Segala prestasi yang kita raih dalam bidang apa pun, pasti ada partisipasi/ keterlibatan orang lain di dalamnya (dalam mewujudkan / meraih prestasi tersebut).

Kata-kata Mutiara (2) Manusia Yang Sadar

Manusia yang sadar akan kekurangan dan kelemahannya, ia tidak akan pernah sombong, angkuh, 'ujub, dan bangga dengan dirinya sendiri

Kata-kata Mutiara (1) Segala Pujian

Segala pujian, hanya Allah SWT. yang pantas menerimanya karena Ia tidak mempunyai kekurangan sedkit pun

Minggu, 31 Oktober 2010

Peribahasa (40) Angin Berputar

angin berputar, ombak bersabung
= keadaan yang amat sulit dan susah/ perkara yang sangat sulit diselesaikan karena banyak sangkut pautnya dengan perkara lain

Peribahasa (39) Bagai Pucuk Eru

bagai pucuk eru, ke mana angin yang deras, ke situlah condongnya;
seperti sepohon kayu, barang di mana ditiup angin, di sanalah ia condong
= orang yang tidak mempunyai pendirian (dalam bahasa ushul fiqh disebut "taqlid")

Peribahasa (38) Angin Tak Dapat Ditangkap

angin tak dapat ditangkap, asap tak dapat digenggam
= berbagai berita yang ganjil (negatif) itu, tidak dapat disembunyikan atau disimpan, kelak akan tersebar jua

Peribahasa (37) Kalau Tiada Angin Bertiup

kalau tiada angin bertiup, takkan pokok bergoyang;
kalau tiada angin bertiup, masa daun kyu bergerak;
kalau tak ada angin, masa daun akan bergerak;
kalau tiada api, masa ada asap;
kalau tak ada berada, takkan tempua bersarang rendah
= segala kejadian (peristiwa/hal) ada sebab musababnya/ kalau memang tidak bersalah, masa akan dituduh orang (tapi jaman sekarang kan semuanya bisa saja direkayasa.....)

Peribahasa (36) Anggun Gaya

Anggun gaya jalan bersimpang
= (Minangkabau) bingung, tidak tahu mana yang harus dipilih di antara dua perkara (masalah)

Sabtu, 30 Oktober 2010

Peribahasa (35) Anak Dipangku Dilepaskan

anak dipangku dilepaskan, beruk di rimba disusukan;
laki pulang kelaparan, dagang lalu ditanakkan
= melalaikan pekerjaan sendiri, pekerjaan orang lain di kerjakan

Peribahasa (34) Kasih Akan Anak Tangan-tangankan

kasih akan anak tangan-tangankan, kasih akan bini tinggal-tinggalkan
= terlalu berlebihan dalam memanjakan (menuruti segala keinginan) anak dan istri berakibat pada hal yang negatif seperti timbulnya kesombongan, kurang mandiri, cenderung hidup boros, dll.

Peribahasa (33) Tumbuh Pada Alur

tumbuh pada alur (aturan) sudah diturut, tumbuh pada jalan sudah ditempuh;
adat telah diisi, lembaga telah dituang
= segala kewajiban (tugas/perintah) telah dilakukan

Peribahasa (32) Kalah Membeli

kalah membeli menang memakai
= tidak mengapa membeli barang yang mahal tapi berkualitas, sehingga bisa dipakai lama

Peribahasa (31) Ada Aku Dipandang Hadap

ada aku dipandang hadap, tiada aku dipandang belakang
= manis wajahnya kalau lagi berhadapan, tetapi di belakang kita ia berbicara lain/ orang yang yang mempunyai dua wajah/ gambaran terhadap sifat orang munafik

Jumat, 29 Oktober 2010

Peribahasa (30)

akal tak sekali datang, runding tak sekali tiba
= segala sesuatu tidak selesai sekaligus, melainkan berangsur-angsur/ setiap proses ada tahapnya

Peribahasa (29)

lubuk akal tepian ilmu;
lubuk akal gedung bicara
= orang pandai, orang berilmu, tempat orang mempertanyakan berbagai hal

Peribahasa (28)

belum diajun (melangkahkan kaki), sudah tertarung (tersandung)
= (Minangkabau) baru mau melakukan suatu pekerjaan, sudah mendapatkan rintangan (istilah di orde baru HTAG = Hambatan, Tantangan, Ancaman, Gangguan)

Peribahasa (27)

terbit air karena dipercik, terbit minyak karena dikempa;
bak pinang dianduh, putus tali ia berdiri
= mau menerima atau mengerjakan suatu pekerjaan karena terpaksa

Peribahasa (26)

bakarlah air, ambil abunya
= kiasan kepada pekerjaan yang mustahil dapat diperoleh hasilnya/ ejekan kepada orang yang tidak akan dikabulkan permintannya
+ Pantunnya =
jika tuan hendak ke Jambi
ambil Cik Tahir jurubatunya
jika tuan hendakkan kami
ambil air bakar abunya

Peribahasa (25)

seperti air dalam kolam;
seperti air dalam terenang (tempat air darin tanah liat/ kendi)
= kiasan kepada orang yang sikap dan tingkah lakunyanya tenang

Peribahasa (24)

air diminum rasa duri, nasi dimakan rasa sekam
= keadaan seseorang yang dalam kesusahan (kesulitan) karena rasa rindu atau lainnya

Peribahasa (23)

buangkan air yang keruh, ambil air yang jernih
= memulai penghidupan yang baru

Peribahasa (22)

menepuk air di dulang, mata jua kena pacaknya (percikannya);
mengembangkan ketiak amis;
mencabik baju di dada;
memperhujankan garam sendiri
= menceritakan aib diri sendiri dan atau aib keluarga

Peribahasa (21)

air mata jatuh ke perut;
air mata jatuh ke dalam
= berduka cita yang mendalam, tetapi tidak banyak mengeluh, sehingga orang lain tidak banyak mengetahuinya

Peribahasa (20)

bermain air basah, bermain api letup
= setiap pekerjaan (perbuatan) ada risikonya

Peribahasa (19)

air orang disauk (diambil/ditimba), ranting orang dipatah, adat orang diturut;
di mana tanah dipijak, di situ langit dijunjung;
masuk kandang kambing membebek (mengembek), masuk kandang kerbau menguak;
bermalam di bawah nyiur pinang orang, kata orang diturut
= kalau mencari rezeki di rantau orang, hendaklah dituruti adatnya (kebiasaan baiknya)

Kamis, 28 Oktober 2010

Peribahasa (18)

air mudik sungai, semua teluk diranai (dijalani)
= orang boros dalam berbelanja, apa saja yang terlintas di benaknya, dibeli semuanya

Peribahasa (17)

ada air, ada ikan;
ada batang, cendawang tumbuh;
ada padang, ada belalang
= setiap kampung (negeri), mempunyai adat masing-masing/ rejeki Allah swt. ada di mana-mana dimana pun kita tinggal atau berpijak, asal jangan putus asa mencarinya

Peribahasa (16)

bagai kambing dihalau ke air;
bagai kambing dimandikan pagi;
bagai mengungkit batu di bencah;
bagai minum air bercacing
= menyuruh orang yang tidak mau mengerjakan sesuatu (tidak disukai/hanya mendatangkan bencana bagi orang yang disuruh atau melakukan orang pekerjaan tersebut)

Peribahasa (15)

membasuh dengan air liur
= wajah yang dicuci dengan air liur hanya akan menambah kotor dan menjijikkan/ orang yang ingin merubah suatu kemungkaran, tetapi malah menambah (memperbesar) kemungkaran itu

Peribahasa (14)

berkering air liur
= menasehati orang yang tidak mau menerima nasehat/ mendakwai orang kafir yang sudah tertutup hatinya rapat-rapat untuk menerima kebenaran

Peribahasa (13)

dimandikan dengan air segeluk (geluk=timba yang terbuat dari tempurung kelapa)
= disanjung dengan sanjungan yang tidak berarti (tidak memuaskan)/ diberi penghargaan yang tidak sesuai dengan jasanya yang besar

Peribahasa (12)

dari telaga yang jernih, adakah mengalir air yang keruh?
= dari bibir orang-orang yang baik-baik/ sholeh/ beriman/ sopan, adakah keluar kata-kata yang menusuk hati?

Peribahasa (11)

sekali air gadang (besar), sekali tepian beranjak (berpindah/berubah);
sekali air dalam, sekali pasir berubah;
= lain induk semang, lain kemauannya/ setiap kali pemimpinnya berganti, berubah pula kebijakannya

Peribahasa (10)

airnya jernih, ikannya jinak
= kiasan kepada negeri (kampung/daerah) yang aman sentosa, pemerintahannya adil, bersih, jujur, tidak korupsi, kolusi, dan nepotisme. para rakyat (penduduknya) berbudi pekerti yang luhur, ramah tamah. sholeh, dan beriman

Peribahasa (9)

bagai membendarkan air ke bukit;
bagai mencencang air;
bagai menghitung bulu kambing;
= melakukan pekerjaan yang sia-sia

Peribahasa (8)

hendak air, pancuran terbit;
pucuk dicinta, ulam tiba;
sumur digali, air terbit (datang);
tanam cempedak, tumbuh nangka;
hendak ulam, pucuk menjulai (ulam=lalap/ daun muda yang dimakan mentah dengan sambal)
= hasil yang didapat, melebihi harapan (banyak bonusnya)

Peribahasa (7)

air cucuran atap, jatuhnya ke pelimbahan jua;
ke mana tumpah hujan dari bubungan, kalau tidak ke cucuran atap;
bagaimana cetak, begitulah kuenya;
ke mana tumpah kuah, kalau tidak ke bahan (selokan di bawah cucuran atap rumah)
= sifat anak itu menurut sifat (teladan) orang tuanya/ segala sesuatu mengikuti asalnya, meskipun sedikit ada perbedaan

Peribahasa (6)

tambah air, tambah sagu
= tambah kerja tambah upah (gaji/mukafaah)/ tambah prestasi, tambah penghargaan

Peribahasa (5) Adat Air Cair

adat air cair, adat api panas
= segala sesuatu mempunyai tabiat (sifat/karakter/keistimewaan) masing-masing

Peribahasa (4) Adat Bernegeri Memagar Negeri

adat bernegeri memagar negeri, adat berkampung memagar kampung
= (Minangkabau) dikatakan pada orang yang berjiwa sosial dan suka berkorban untuk negara dan bangsa/ tidak mementingkan diri sendiri

Peribahasa (3) Adat Periuk Berkerak

adat periuk berkerak, adat lesung berdedak
= jika menginginkan keuntungan, maka harus rela menerima risiko susah atau rugi dalam bekerja

Peribahasa (2) Adat Sepanjang Jalan

adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betung
= (Minangkabau) setiap pekerjaan ada adat dan aturannya/setiap negeri mempunyai adat masing-masing

Peribahasa (1) Adat Muda

adat muda menanggung rindu, adat tua menahan ragam
= (Minangkabau) anak muda biasanya menanggung rindu, orang tua menanggung berbagai cobaan seperti sakit.

Jumat, 22 Oktober 2010

Do’a yang Berkaitan dengan Orang Sakit dan Perawatan Jenazah



Oleh Muhammad Rais, S.S., S.Th.I.,M.S.I.[1]


1.    Do’a atau Dzikir Ketika Sedang Sakit
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَ اللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحْمْدُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ.
Tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah dan Allah Maha Besar. Tidak tuhan yang berhak disembah kecuali Allah satu-satu-Nya. Tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah satu-satu-Nya, tiada sekutu bagi-Nya. Tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah, milik-Nyalah segala kerajaan dan pujian. Tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah, tidak ada daya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan-Nya.”[2]


2.    Pengobatan Penyakit Oleh Si Penderita Sendiri
بِسْمِ اللهِ {×3}
Dengan nama Allah.” (3x). dilanjutkan dengan,
أَعُوْذُ بِاللهِ وَقُدْرَتِهِ، مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ.{×7}.
Aku berlindung kepada Allah dan kepada kekuasaan-Nya dari kejahatan apa yang aku dapati dan  yang aku khawatirkan.” (7x).[3]

3.      Do’a Pengobatan Luka.
بِسْمِ اللهِ تُرْبَةُ أَرْضِنَا، بِرِيْقَةِ بَعْضِنَا، يُشْفَى سَقِيْمُنَا بِإِذْنِ رَبِّنَا.
Dengan nama Allah, tanah bumi kami ini dengan air ludah sebagain di antara kami dapat menyembuhkan orang di antara kami dengan izin Rabb kami.”[4]
4.      Do’a Mengobati Orang Sakit Ketika Menjenguknya
أَسْأَلُ اللهَ الْعَظِيْمَ، رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ.{×7}
Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung, Rabb ‘Arsy yang Agung agar Dia menyembuhkanmu.” (7x).[5]

5.      Do’a Orang yang Sakit Parah agar Tidak mengharapkan Kematian
اَللَّهُمَّ أَحْيِيْنِي مَا كَانَتِ الْحَيَاةُ خَيْرًا لِي، وَتَوَفَّنِيْ إِذَأ كَانَتِ الْوَفَاةُ خَيْرًا لِيْ.

6.      Do’a Ketika Memejamkan Mata Orang yang Meninggal Dunia
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِ...وَارْفَعْ دَرَجَتَهُ فِيْ الْمَهْدِيِّيْنَ، وَاخْلُفْهُ فِيْ عَقِبِهِ فِيْ الْغَابِرِيْنَ وَاغْفِرْلَنَا وَلَهُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، وَافْسَحْ لَهُ فِيْ قَبْرِهِ وَنَوِّرْ لَهُ فِيْهِ.
Ya Allah, ampunilah …(sebutkan namanya), angkatlah derajatnya bersama orang-orang yang mendapat petunjuk, berikanlah penggantinya bagi orang-orang yang fitinggalkan sesudahnya. Dan Ampunilah  kami dan dia, wahai Rabb sekalian alam. Luaskanlah kuburnya dan berikanlah cahaya di dalamnya.”[6]

7.      Do’a Keluarga atau Pelayat Ketika Ada Kematian
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّاإِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ، اَللَّهُمَّ أْجُرْنِيْ فِيْ مُصِيْبَتِيْ وَأَخْلِفْ لِيْ خَيْرًا مِنْهَا.
Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nyalah kami akan kembali. Ya Allah, berikanlah pahala kepadaku dalam musibahku dan gantikanlah untukku dengan yang lebih baik darinya (dari musibahku).”[7]

8.      Do’a Sholat Jenazah
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خْيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ الْنَّارِ.
Ya Allah, ampunilah dia (si mayit), berikanlah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia (dari siksa kubur), maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskanlah kuburannya, mandikanlah dia dengan air, salju, dan air es. Bersihkanlah dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju putih dari kotoran, Berikanlah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berikanlah keluarga yang lebih baik dari keluarganya (di dunia), isteri (suami) yang lebih baik dari istri (suaminya), masukkanlah dia ke Surga, lindungilah dia dari siksa kubur dan siksa api Neraka.”[8]

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَمَيَّتِنَا وَشّاهِدِنَا وَغَائِبِنَا وَصَغِيْرِنَا وَكَبِيْرِنَا وَذَكَرِنَا وَأُنْثَانَا. اَللَّهُمَّ مَنْ أَحْحَيْتَهُ مِنَّا فَأَحْيِهِ عَلَى الْإِسْلَامِ، وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى الْإِيْمَانِ، اَللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تُضِلَّنَا بَعْدَهُ.
Ya Allah, ampunilah orang yang hidup dan yang mati, orang yang hadir dan orang yang tidak hadir di antara kami, laki-laki maupun perempuan. Ya Allah, orang yang Engkau hidupkan di antara kami, hidupkanlah dengan memegang ajaran Islam, dan orang yangEngkau wafatkan di antara kami, maka wafatkanlah dalam keadaan beriman. Ya Allah, jangan halangi kami untuk memperoleh pahalnya dan jangan sesatkan kami sepeninggalnya.”[9]

اَللَّهُمَّ عَبْدُكَ وَابْنُ أَمَتِكَ اِحْتَاجَ إِلَى رَحْمَتِكَ، وَأَنْتَ  غَنِيٌّ عَنْ عَذَابِهِ، إِنْ كَانَ مُحْسِنًا فَزِدْ فِيْ حَسَنَاتِهِ، وَإنْ كَانَ مُسِيْئًا فَتَجَاوَزْ عَنْهُ.
Ya Allah, ini hamba-Mu, anak hamba perempuan-Mu (Hawa), membutuhkan Rahmat-Mu, sedangkan Engkau tidak membutuhkan  untuk menyiksanya. Jika ia berbuat baik, tambahkanlah dalam amalahn baiknya, dan jika dia orang yang bersalah, maafkanlah kesalahannya.”[10]

اَللَّهُمَّ إِنَّ فُلَانَ ابْنَ فُلَانٍ فِيْ ذِمَّتِكَ، وَحَبْلِ حِوَارِكَ، فَقِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ، وَعَذَابِ النَّارِ، وَأَنْتَ أَهْلُ الْوَفَاءِ وَالْحَمْدِ، اَللَّهُمَّ فَاغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ.
Ya Allah, sesungguhnya fulan anak fulan (sebutkan namanya) berada di bawah jaminan-Mu, juga di bawah lindungan-Mu, maka lindungilah ia dari fitnah kubur dan azab neraka. Dan Engkau Rabb yang selalu menepati janji dan berhak mendapatkan pujian. Ya Allah berikanlah ampunan kepadanya dan kasihanilah dia, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (H. R. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah; Ahkamul Janaiz, 158.

9.      Do’a untuk Jenazah Anak Kecil.
اَللَّهُمَّ أَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ.
Ya Allah, lindungilah dia dari siksa kubur.”[11]
اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ لَنَا فَرَطًا وَسَلَفًا وَأَجْرًا.
Ya Allah, jadikanlah kematian anak ini sebagai simpanan pahala dan amal baik serta pahala untuk kami.”[12]

10.  Do’a Orang yang Memasukkan Jenazah Kekuburan.
بِسْمِ اللهِ عَلَى سُنَّةِ رَسُوْلِ اللهِ.
Dengan nama Allah dan atas Sunnah Rasulullah saw[13].”
بِسْمِ الله وَبِاللهِ وِعَلَى مِلَّةِ رَسُولِ اللهِ.
Dengan nama Allah, dan Demi Allah, serta atas millah (agama) Rasulullah saw.”[14]


11.  Do’a (Salam) Ketika Memasuki Kuburan
اَلسَّلَامُ عَلَيْكٌمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمٌؤْمِنِيْنَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَإِنَّا إِنْشَآءَ اللهُ بِكُمْ لاَحِقُوْنَ، نَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ.
Semoga keselamatan atas kalian wahai penghuni kubur, dari kalangan kaum mukminin dan muslimin, dan insya Allah kami akan menyusul kalian, aku memohon keselamatan kepada Allah bagi kami dan kalian.” (H. R. Muslim).
اَلسَّلَامُ عَلَي أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ الْمٌؤْمِنِيْنَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَيَرْحَمُ اللهُ الْمُسْتَقْدِمِيْنَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِيْنَ، وَإِنَّا إِنْشآءَ اللهُ بِكُمْ لاَحِقُوْنَ.
Semoga keselamatan atas kalian wahai penghuni kubur, dari kalangan kaum mukminin dan muslimin, semoga Allah merahmati yang terdahulu dari kita dan yang belakangan dan kami insya Allah menyusul kalian.” (H. R. Muslim).

12.  Do’a Ketika Jenazah Telah Dimakamkan.
اَللَّهُمّ اْغْفِرْلَهُ اَللَّهُمَّ ثّبِّتْهُ.

13.  Do’a Ketika Takziyah
إِنَّ لِلَّهِ مَا أَخَذَ، وَلَهُ مَا أَعْطَى، وَكُلُّ شَيْئٍ عِنْدَهُ بِأَجَلٍ مُسَمًى، {فَمُرْهَا} فَلْتَصْبِرْ وَلْتَحْسِبْ.
Sesungguhnya adalah hak Allah mengambil dan memberika sesuatu. Segala sesuatu di sisi-Nya dibatasi dengan batas yang telah ditentukan. Oleh karena itu, (perintahkanlah ia) bersabarlah dan carilah ganjaran dari Allah (dengan sebab musibah itu).”[15]




[1]Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prodi Hukum Islam, Konsentrasi Hukum Bisnis Syari’ah.
[2]Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa mengucapkannya ketika sakit, kemudian meninggal dunia, maka ia tidak akan disentuh oleh api neraka.” (H.R. at-Tirmidzi no. 3430, Ibnu Hibban no. 2325).
[3]H. R. Muslim no. 2202.
[4]H. R. al-Bukhari no 5745, Muslim no. 2194. Letakkan jari telunjuk ke tanah kemudian angkat kembali, lalu usapkan pada tempat yang sakit kemudian ucapkan do’a tersebut di atas.
[5]H. R. at-Tirmidzi no. 2083, Abu Dawud no. 3106.
[6]H. R. Muslim no. 920.
[7]H. R. Muslim no. 918.
[8]H. R. Muslimn. 963, an-Nasai IV/ 73-64, Ahmad  VI/23, Ibnu Majah no. 1500.
[9]H. R. Ibnu Majah no. 1498, Ahmad II/ 368 dan ath-Thabrani.
[10]H. R. al-Hakim I/359, Ahkamul Janaiz, 159.
[11]H. R. Malik I/ 198 no. 18, Ibnu Abi Syaibah III/ 217, al-Baihaqi IV/9. 
[12]Al-Baghawi V/357, Abdurrazzaq no. 6588 al-Bukhari kitab al-Janaiz Bab ke-65.
[13]H.R. Abu Dawud no. 3213, Ahkamul Janaiz , 193).
[14]H.R. Hakim, Ahkamul Janaiz, 193).
[15]H. R. al-Bukhari dan Muslim.

Rabu, 20 Oktober 2010

Ringkasan tentang Masalah Qurban


Keutamaan berkurban,  dikutip dari Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi dalam Minhaj al-Muslim (Pedoman Hidup Seorang Muslim)
  1. Tidaklah seorang anak Adam yang melakukan suatu amal (perbuatan) pada hari nahar (hari raya ‘Idul Adha) yang paling dicintai-Nya daripada menumpahkan darah (hewan qurban). Sesungguhnya hewan qurban itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk, kuku, dan bulu-bulunya...(HR. Ibnu Majah [3126} dan at-Tirmidzi [1493], hasan walaupun gharib.
  2. Pernah ditanyakan oleh para sahabat kepada Nabi Muhammad saw, : Apa itu hewan qurban?” beliau menjawab, “Itu adalah sunnah bapak kalian, Ibrahim.” Kemudian mereka bertanya lagi, “Apa yang diperoleh darinya?” beliau menjawab,”Kebaikan pada setiap helai bulunya.” Mereka bertanya lagi’ “Bagaimana dengan bulunya?” beliau menjawab, “Kebaikan pada setiap helai bulunya yang lebat.” (HR. Ibnu Majah [3127] dan at-Tirmizi, hasan).
Hikmah atau Tujuan Berqurban, dikutip dari Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi dalam Minhaj al-Muslim (Pedoman Hidup Seorang Muslim
  1. Mendekatkan diri kepada Allah swt.
  2. Menghidupkan sunnah Nabi Ibrahim a.s.
  3. Memperbanyak pemberian kepada keluarga dan ungkapan rasa kasih sayang kepada fakir miskin.
  4. ungkapan rasa syukur kepada Allah swt.
Syarat-syarat Berqurban, dikutip dari Syaikh al-Utsaimin.
  1. Hewan qurban adalah onta, sapi, dan kambing.
  2. Onta berusia 5 tahun, sapi berusia 2 tahun, dan kambing berusia 1 tahun.
  3. Hewan qurban tidak cacat seperti buta sebelah; tidak sakit; tidak pincang; sangat kurus.
  4. Hewan qurban adalah milik sahibul qurban.
  5. Tidak membeli hewan qurban dengan cara berutang.
  6. Penyembelihan hewan qurban dilakukan setelah sholat ‘idul adha (10 Dzulhijjah) dan pada hari-hari tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah).

Syarat-syarat  Penyembelian Hewan Qurban, dikutip Dari Syaikh al-Utsaimin.
  1. Si Penyembeli sudah balig atau berakal.
  2. Si Penyembelih adalah seorang Muslim.
  3. Sengaja menyembelih.
  4. Penyembelihan dilakukan karena Allah swt.
  5. Menyebut nama Allah swt.
  6. Menggunakan alat penyembelih yang tajam.
  7. Darah mengalir dari tempat penyembelihan.
  8. Si Penyembelih tidak sedang berihram atau berada di tanah haram.
Hukum-hukum Seputar Qurban, dikutip dari Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi dalam Minhaj al-Muslim (Pedoman Hidup Seorang Muslim. (sebagai bahan perbandingan dengan Syaikh al-Utsaimin.
  1. Usia domba 1 tahun atau hampir 1 tahun. Biri-biri dan sapi tidak kurang dari 2 tahun. Unta telah berusia 4 tahun masuk tahun ke-5.
  2. Hewan qurban tidak cacat.
  3. Hewan yang paling utama; domba bertanduk, jantan, putih bercampur hitam (belang), disekitar mata dan kakinya.
  4. Waktu penyembelihan 10, 11, 12, 13 Dzulhijjah dimulai setelah sholat ‘Id.
  5. Dianjurkan menghadapkan wajah hewan qurban ke arah kiblat dan mengucapkan  inni wajjahtu wajhiya lilladzi fathorossamawaati wal ardhi haniifaa, wamaa ana minal musyrikiin. Inna sholaatii wanusukii wamahyaaya wamamaatii lillahi rabbil ‘alamin, laa syariika lah wabidzaalika umirtu wa ana awwalulmuslimiin.” Ketika menyembelih, mengucapkan “Bismillahi wallahu akbar. Allohumma haadza minka walaka.”
  6. Penyembelihan boleh diwakilkan kepada orang lain.
  7. Dianjurkan daging qurban dibagi tiga; 1/3 untuk shohibul qurban, 1/3 untuk sedekah kepada fakir miskin, 1/3 untuk dihadiahkan kepada rekan-rekannya.
  8. Upah panitia tidak diambil dari hewan qurban.
  9. Seekor domba cukup untuk satu keluarga walaupun keluarga itu terdiri dari banyak orang.
  10. Sangat makruh hukumnya shohibul qurban memotong rambut dan kukunya. Sejak masuk bulan Dzulhijjah sampe peyembelihan dilakukan.
  11. Qurban Rasulullah saw atas nama semua umatnya.
Blimbingsari-Yogyakarta, 11 Januari 2005 Pukul 10:54.
(MuhaRRam al-Bugisi)